Page 49 - Stabilitas Edisi 210 Tahun 2025
P. 49
enjelang tutup tahun
biasanya menjadi momen-
momen menyenangkan
Mbagi pelaku bisnis,
namun tahun ini nampaknya kondisi
ini akan berubah. Terutama dari bisnis
pembiayaan kendaraan bermotor.
Sejak pertengahan 2024, industri
multifinance telah menunjukkan tanda-
tanda pelambatan kinerja di tengah
melemahnya daya beli dan menurunnya
ekpektasi kondisi perekonomian
nasional. Berdasarkan data Otoritas Jasa
Keuangan (OJK), piutang pembiayaan
multifinance mencapai Rp 501,78 triliun
pada September 2024. Angka tersebut
hanya bertumbuh 9,39 persen secara
tahunan (yoy).
Perlambatan ini sudah terjadi
sejak tiga bulan belakangan. Pada
Juli 2024, piutang pembiayaan
multifinance bertumbuh 10,53 persen Industri masih punya waktu beberapa waktu
(yoy), kemudian pada Agustus 2024 sebelum tahun 2024 berakhir. Tentunya
melambat menjadi 10,18 persen (yoy). terdapat risiko akan bisa ke bawah, sehingga
Dengan pertumbuhan tersebut, piutang
pembiayaan multifinance diperkirakan diperlukan peningkatan peningkatan
tidak bisa mencapai target pertumbuhan piutang pembiayaan yang lebih besar
yang ditetapkan sebesar 10-12 persen
pada tahun ini. beberapa bulan ke depan tersebut.
Meski demikian, Kepala Eksekutif
Pengawas Lembaga Pembiayaan,
Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Agusman, KEP Lembaga Pembiayaan dan PVML OJK
Keuangan Mikro dan LJK Lainnya
(PVML) OJK, Agusman mengatakan,
pihaknya masih tetap meyakini, industri Pembiayaan Indonesia (APPI) Suwandi kenaikan pada rasio Non Performing
multifinance bisa mengejar pertumbuhan Wiratno juga mengatakan, pihaknya Financing (NPF) atau kredit macet di
sebesar 10-12 persen. Apalagi industri harus tetap optimistis bisa meraih tengah dinamika perekonomian saat ini.
masih punya waktu beberapa waktu pertumbuhan dobel digit tahun ini. Dia “Khususnya, jika tidak disertai dengan
sebelum tahun 2024 berakhir. “Tentunya menilai perlambatan pertumbuhan hanya mitigasi risiko yang matang,” ucap
terdapat risiko akan bisa ke bawah, momen yang sesaat dan perusahaan Managing Director Mandala Finance
sehingga diperlukan peningkatan pembiayaan diyakini akan tetap Christel Lasmana.
peningkatan piutang pembiayaan yang mendapatkan potensi debitur yang lebih Oleh karena itu, Christel
lebih besar beberapa bulan ke depan berkualitas ke depannya. “Kami bisa menerangkan Mandala Finance telah
tersebut,” ungkap Agusman. tetap bertumbuh di sekitar 9 persen-10 menjalankan serangkaian inisiatif agar
Sebenarnya, OJK mematok target persen dan berharap 12 persen. Saya tetap menjaga kualitas penyaluran
pertumbuhan piutang pembiayaan yakin perusahaan pembiayaan akan tetap pembiayaan. Salah satunya, yakni
sebesar 10-12 persen pada tahun ini tumbuh, termasuk dalam pemerintahan dengan menjaga tingkat pencadangan
sebenarnya tak lebih baik dari realisasi yang baru,” ujarnya. yang optimal, lebih selektif dalam
tahun sebelumnya. Piutang pembiayaan Sementara itu, PT Mandala penyaluran pembiayaan, melakukan
multifinance pada tahun lalu atau pada Multifinance (MFIN) atau Mandala pemantauan berkala, serta menerapkan
2023 tercatat mencapai 13,23 persen. Finance menilai peningkatan penyaluran tata kelola perusahaan yang baik dan
Ketua Umum Asosiasi Perusahaan pembiayaan dapat membawa potensi manajemen risiko yang efektif.
www.stabilitas.id Edisi 210 / 2025 / Th.XIX 49