Page 46 - Stabilitas Edisi 210 Tahun 2025
P. 46
berhasil melangsungkan IPO di BEI
sebesar 70 persen dari total pendaftar,
artinya yang sebesar 30 persen tidak
berhasil memenuhi seluruh persyaratan
yang telah ditetapkan.
Dalam kesempatan sama, Direktur
Penilaian Perusahaan BEI I Gede
Nyoman Yetna menjelaskan bahwa
pencatatan efek seluruh instrumen telah
mencapai 467 efek sampai saat ini, atau
137 persen dari target yang sebanyak
340 efek sepanjang tahun 2024.
Adapun, pencatatan efek tersebut
meliputi pencatatan efek saham, emisi
obligasi, dan pencatatan efek lainnya
meliputi Exchange Traded Fund (ETF),
Dana Investasi Real Estate (DIRE), Dana
Investasi Infrastruktur (DINFRA), dan Efek
Beragun Aset (EBA), serta emisi Waran
Terstruktur.
Sementara itu, BRI Danareksa
Salah satu akibat dari fokus bursa mengejar Sekuritas menjelaskan, pihaknya akan
kualitas ini adalah terjadinya peristiwa membawa beberapa perusahaan akan
melakukan IPO pada tahun depan.
gratifikasi beberapa waktu lalu. “Ya kenapa Managing Director Investment Banking
tidak itu dulu yang coba dievaluasi begitu? Capital Market perusahaan itu, Kevin
Praharyawan menyampaikan salah
Berarti kan selama ini ada masalah dalam satu perusahaan yang akan IPO adalah
proses meloloskan perusahaan untuk IPO gitu.” emiten beraset jumbo. Menurut Kevin
perusahaan telah menyiapkan proses
IPO untuk sejumlah perusahaan dari
Teguh Hidayat, Pengamat Pasar Modal berbagai sektor. Namun ia belum
bisa mengungkap ada berapa banyak
perusahaan yang akan dibawa untuk
IPO oleh BRI Danareksa. “Sektornya
tidak begitu baik pada 2024, namun stabilitas politik, yang menjadi salah ada kesehatan, logistik, dan keuangan
Direktur Utama PT Bursa Efek Indonesia satu faktor yang membuat perusahaan mungkin yang akan coba masuk tahun
(BEI) Iman Rachman berharap mulai bersikap wait and see sebelum IPO di depan,” kata Kevin.
terbentuknya stabilitas politik akan 2024, kami berharap tentu saja akan Selain itu Kevin menyampaikan BRI
meningkatkan antusiasme perusahaan berdampak positif pada peningkatan Danareksa tidak menargetkan membawa
untuk melangsungkan IPO pada 2025. jumlah IPO di tahun 2025,” ujar Iman. terlalu banyak perusahaan untuk
Untuk meningkatkan minat IPO, Meskipun cukup agresif untuk IPO. Ia menilai perusahaannya lebih
BEI telah menjalin kerja sama dengan menarik perusahaan IPO, namun Iman mengutamakan kualitas emiten sesuai
Kementerian Badan Usaha Milik menjelaskan, pihaknya cukup berhati- dengan target yang diinginkan oleh
Negara (BUMN). Ada pula program hati dalam proses IPO. Dia mengatakan, BEI. Ia menjelaskan bahwa perusahaan-
Create IPO yang dilakukan bersama untuk melangsungkan proses IPO, perusahaan yang bakal dibawa IPO
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi perusahaan harus melewati tahap- tahap mencakup berbagai kategori, mulai dari
Kreatif (Kemenparekraf). Serta program seleksi yang telah ditetapkan oleh BEI, kelas menengah hingga besar. Beberapa
Small and Medium Enterprises (SME) salah satunya yang penting adalah aspek di antaranya memiliki aset antara Rp 500
IPO dengan Kementerian Kooperasi dan sustainability perusahaan. miliar hingga Rp 1 triliun, bahkan ada
UKM. Pada tahun ini, Iman menjelaskan yang lebih dari Rp 1 triliun.
“Dengan mulai terbentuknya bahwa rasio kelolosan perusahaan yang Kevin mengatakan, pihaknya
46 Edisi 210 / 2025 / Th.XIX www.stabilitas.id