Page 59 - Stabilitas Edisi 187 Tahun 2022
P. 59
pril lalu, pasar saham
mendapatkan durian runtuh
ketika sebuah decacorn
Aakhirnya melakukan
penawaran umum perdana. Hal ini
tentulah merupakan kabar gembira
setelah pasar saham sempat lesu karena
pandemi namun akhirnya kedatangan
decacorn.
Setelah sempat membuat
pengumuman menghebohkan sejak
tahun lalu, unicorn Gojek dan Tokopedia
yang memutuskan merger, akhirnya
mencatatkan sahamnya di Bursa Efek
Indonesia (BEI). Harga saham perdana
emiten berkode GOTO itu adalah
Rp338.
Direktur Penilaian Perusahaan BEI
I Gede Nyoman Yetna menjelaskan,
aksi pencatatan saham perdana tersebut
akan memicu perusahaan-perusahaan
unicorn lainnya untuk melantai di bursa. Akan memicu perusahaan-perusahaan
“Adanya rencana IPO dari unicorn ini
tentu kami menyambut dengan baik dan unicorn lainnya untuk melantai di bursa.
kami optimistis perusahaan-perusahaan Adanya rencana IPO dari unicorn ini
teknologi lainnya juga dapat mengikuti tentu kami menyambut dengan baik dan
langkah ini,” kata Nyoman dalam
keterangan tertulis kepada wartawan kami optimistis perusahaan-perusahaan
April lalu. teknologi lainnya juga dapat mengikuti.
Sampai dengan 25 Maret 2022,
sudah ada 12 perusahaan yang
mencatatkan sahamnya di BEI dengan I gede Nyoman Yetna, Direktur Penilaian Perusahaan BEI
total dana yang berhasil dihimpun
sebesar Rp3,18 triliun. Sedangkan dalam
pipeline saham Bursa, hingga saat ini PT Kanaka Hita Solvera Wijen Pontus usai melakukan IPO.
masih terdapat 32 perusahaan yang menilai, IPO GOTO akan menjadi tolak Head of Research Samuel Sekuritas,
berencana mencatatkan sahamnya di ukur keberhasilan bagi perusahaan Suria Dharma menjelaskan, sejak tahun
bursa dengan perkiraan penghimpunan teknologi yang akan masuk ke pasar lalu, investor ritel sangat antusias dengan
dana sebesar Rp29,13 triliun. “Total modal. “(IPO) GoTo penting banget saham teknologi. Dengan GOTO masuk
nilai fund raising tersebut telah untuk pasar. Kalau GOTO sukses ke bursa tentu akan menjadi perhatian
memperhitungkan harga saham tertinggi kemungkinan emiten unicorn lain akan karena kapitalisasi pasarnya cukup
yang ditawarkan oleh perusahaan- sama,” kata Wijen. besar. “GOTO ke depan akan menjadi
perusahaan yang sudah dipublikasikan Menurut Wijen, apabila IPO GoTo benchmark bagi saham teknologi
melalui sistem e-IPO,” jelas Nyoman. tidak sukses, maka kemungkinan besar lainnya. Kalau berhasil, tentu akan
Perusahaan yang akan mencatatkan nasib perusahaan-perusahaan teknologi makin banyak orang yang tertarik dengan
sahamnya tersebut terdiri dari dua lain yang bakal melantai di bursa saham teknologi,” jelas Suria.
perusahaan beraset kecil atau di bawah akan kurang diminati oleh investor, Suria juga menambahkan jika
Rp50 miliar. Lalu, 15 perusahaan beraset khususnya investor ritel. Pelaku pasar, performa GOTO ke depan baik, maka
menengah, diantara Rp 50 miliar sampao terutama investor ritel tampaknya saham-saham teknologi lain akan
Rp 250 miliar. Kemudian 15 perusahaan mengalami pengalaman pahit saat percaya diri untuk bisa melakukan
beraset besar di atas Rp250 miliar berinvestasi di saham PT Bukalapak. pencatatan saham di bursa efek. Apalagi
Founder B-Trade TC sekaligus CEO com Tbk (BUKA) yang malah anjlok usai saat ini, harga saham-saham teknologi
www.stabilitas.id Edisi 187 / 2022 / Th.XV 59

