Page 63 - Stabilitas Edisi 187 Tahun 2022
P. 63

hanyut pada level emosional. Untuk itu,   Di era sosial media, di era banjir informasi,
          selain memaparkan sisi logika (manfaat)
          dari suatu produk, perlu penambahan   storytelling menjadi kunci merebut perhatian
          elemen (cerita) yang dapat mengunggah   khalayak ramai. Itu alasan mengapa tren
          sisi emosi calon pengguna sebagai call   content marketing makin menguat.
          to action agar ia memutuskan untuk
          membeli produk tersebut.
            Ty Bennett sendiri adalah seorang   mendatangkan keuntungan, namun   membeli produknya di masa yang akan
          penulis buku dan pengusaha. Ia berhasil   menanamkan value dan journey di benak   datang, 44 persen akan membagikan
          mengembangkan bisnis di bidang direct   konsumen melalui storytelling yang   story-nya dan 15 persen akan membeli
          sales, dimana ia membantu lebih dari 500   hebat, akan tercipta koneksi emosional   produknya saat itu juga.  Survei
          manajer penjualan menyempurnakan   dan menguatkan loyalitas pada brand   menunjukkan bahwa promosi dalam
          keterampilan penjualan dan        produk perusahaan.                 bentuk iklan saja tidak cukup di era
          kepemimpinan mereka menggunakan the   Di era sosial media, di era banjir   sekarang; butuh content marketing untuk
          power of influence and storytelling.   informasi, storytelling menjadi kunci   membangun customer engagement.
            Menurut Forbes, menarasikan brand   merebut perhatian khalayak ramai.   Pelanggan tidak mau dijejali dengan
          akan memberikan pemahaman yang    Itu alasan mengapa tren content    aneka promosi, atau dibombardir dengan
          mendalam kepada konsumen tentang   marketing makin menguat. Sebuah   iklan. Mereka ingin diperlakukan sebagai
          value, misi, dan journey perusahaan;   content marketing agency, Headstream,   manusia seutuhnya yang memiliki sisi
          bahwa perusahaan anda memiliki    melaporkan bahwa delapan dari sepuluh   emosional.
          misi tersendiri dari hanya sekedar   orang di Inggris “want brands to tell   Steve Jobs pernah berkata “The
          menjual (misi untuk memberikan    stories as part of their marketing.” Dari   most powerful person in the world is the
          solusi, menjawab kebutuhan atau   2000 orang yang di-survei, ketika   storyteller. The storyteller sets the vision,
          mempermudah hidup konsumen).      menyukai sebuah story dari sebuah   values, agenda of an entire generation that
          Tentu, tujuan akhir dari bisnis adalah   brand, 55 persen akan cenderung   is to come.”*


                                                                              www.stabilitas.id   Edisi 186 / 2022 / Th.XV  63
   58   59   60   61   62   63   64   65   66   67   68