Page 23 - Stabilitas Edisi 207 Tahun 2024
P. 23

erbankan memang menjadi   meningkatkan permodalannya.
                  sektor yang selalu menjadi   “Peningkatan modal pasti akan
                  perhatian ketika kondisi   jadi dampaknya, tetapi tidak langsung.
          Pperekonomian mulai berubah.      Terutama buat bank-bank bermodal
          Pun demikian saat bandul ekonomi   kecil dan juga bank-bank BPD. Namun
          global berayun secara cepat mengikuti   ini bagus buat bank demi mengantisipasi
          situasi yang terjadi belakangan ini.  kondisi makro sekarang ini,” kata dia.
            Otoritas Jasa Keuangan (OJK)       Saat ini menurut dia, perkonomian
          mengakui bahwa kondisi perekonomian   Indonesia juga belum sepenuhnya
          global sedang tidak baik-baik saja. Untuk   terlepas dari dampak krisis Covid-19
          itu otoritas menerbitkan aturan baru   yang dinyatakan usai dua tahun lalu.
          berwujud POJK 5 tahun 2024 Tentang   Nah, aturan ini keluar di saat yang cukup
          Penetapan Status Pengawasan dan   tepat agar tidak terjadi kegagalan bank
          Penanganan Permasalahan Bank Umum  di masa mendatang. “OJK tampaknya
            Perbankan, sebagai urat nadi    mengantisipasi dampak jangka panjang
          perekonomian, tentu harus segera   dari situasi makroekonomi sekarang ini
          menyesuaikan kebijakan bisnisnya   agar tidak membuat menyebabkan ada
          regulasi aturan tersebut. Salah satu yang   bank yang terdampak,” ujar Amin.
          akan terlihat adalah dari sisi pencarian   Terkait tuntutan peningkatan modal
          dan penguatan permodalan.         terutama bagi bank-bank yang bermodal
            Mengapa modal? Dalam aturan     minim, sejatinya sudah diserukan sejak
          tersebut termaktub kewajiban      tahun lalu. Kampanye yang paling   Moch Amin Nurdin
          menyiapkan rencana aksi pemulihan   kentara terlihat pada bank-bank yang
          (recovery plan). Jika ditelisik isinya,   dimiliki oleh pemerintah daerah.
          dalam aturan itu terdapat kewajiban   Bagi Bank Pembangunan Daerah      Peningkatan
          bank untuk memenuhi instrumen     (BPD), upaya peningkatan modal sudah
          keuangan dalam mengubah jenis     menjadi pekerjaan rumah yang dinilai   modal pasti akan
          kewajiban tertentu menjadi modal bank.   makin berat ke depannya. Sebelumnya,   jadi dampaknya,
            Bank-bank dalam aturan itu      OJK telah mewajibkan bank milik
          disebutkan, setidaknya ada dua    pemerintah daerah untuk memenuhi      tetapi tidak
          hal yang harus diperhatikan. Bank   modal inti minimum (MIM) paling     langsung. Terutama
          harus memperhatikan ketahanan     sedikit Rp3 triliun paling lambat 31
          permodalannya berdasarkan analisis   Desember 2024. Dalam catatan OJK,   buat bank-bank
          skenario dampak perubahan dari kondisi   sebanyak 12 BPD yang belum memenuhi   bermodal kecil
          bank secara individu (idiosyncratic).   batas minimum ketentuan modal inti Rp3
          Selain itu juga harus melihat kondisi   triliun tersebut.               dan juga bank-
          bank secara eksternal yang terjadi di   Namun OJK telah memberi jalan   bank BPD. Namun
          pasar keuangan secara keseluruhan   keluar bagi bank yang kesulitan
          yang dapat bersifat domestik maupun   memenuhi modal Rp3 triliun dengan   ini bagus buat
          internasional (market-wide shock). Bank   mendorong mereka untuk bergabung   bank, demi
          juga harus menganalisis dan memitigasi   atau berkonsolidasi dengan bank besar   mengantisipasi
          dampak penerbitan instrumen utang atau   dalam bingkai Kelompok Usaha Bank
          investasi yang memiliki karakteristik   (KUB). Dengan bergabung dengan KUB   kondisi makro
          modal terhadap rentabilitas.      bank dibolehkan bermodal Rp1 triliun.  sekarang ini.
            Ketetapan tersebut tentu saja akan   Untuk upaya ini OJK juga
          membuat langkah-langkah pemupukan   mensyaratkan bank induk merupakan
          modal akan kembali marak, terutama   bank yang mumpuni dari sisi permodalan
          bagi bank-bank yang tidak memiliki   dan kinerja. Hal tersebut bertujuan agar
          kemewahan modal yang besar.  Menurut   bank induk mempunyai komitmen dan
          Moch Amin, senior faculty LPPI, meski   mampu merealisasikan dukungan kepada
          secara tidak langsung aturan ini akan   anggota KUB dalam hal penguatan
          menambah tuntutan bagi bank untuk   permodalan dan likuiditas.


                                                                              www.stabilitas.id   Edisi 207 / 2024 / Th.XIX 23
   18   19   20   21   22   23   24   25   26   27   28