Page 11 - Stabilitas Edisi 215 Tahun 2025
P. 11

sebesar Rp938,59 miliar, melonjak 28,56
          persen dibandingkan periode yang sama
          tahun lalu. Sebuah pencapaian yang
          tak hanya mencerminkan ketangguhan,
          tetapi juga strategi bisnis yang matang
          dan berorientasi masa depan.
            Pertumbuhan laba tersebut tak
          lepas dari lonjakan pendapatan bunga
          yang mencapai Rp3,74 triliun, naik 6,31
          persen secara tahunan (YoY). Kinerja
          impresif ini sebagian besar didorong
          oleh keberhasilan Bank Jateng dalam
          menyalurkan kredit produktif dan
          investasi yang dikelola dengan cermat,
          sejalan dengan strategi intermediasi yang
          terus diperkuat.
            Irianto menegaskan bahwa         Direktur Utama Bank Jateng, Irianto Harko Saputro, saat menerima penghargaan di acara Infobank Banking
          pencapaian ini merupakan hasil dari   Service Excellence Awards (BSEA) 2025.
          komitmen kuat perusahaan dalam    Bank Jateng akan terus memperkuat   terhadap peraturan yang berlaku. “GRC
          menjaga kualitas pertumbuhan yang   dukungannya terhadap ekonomi     bukan hanya kewajiban, tetapi budaya
          berkelanjutan. “Peningkatan laba yang   daerah, khususnya melalui penyaluran   yang harus terus ditanamkan dalam
          signifikan ini tidak hanya berasal dari   kredit produktif ke sektor UMKM,   seluruh lini operasional,” pungkas Erik.
          pendapatan bunga, tetapi juga hasil dari   pengembangan layanan digital banking,   Bank Jateng, sebagai salah satu
          efisiensi operasional yang kami dorong   dan pengelolaan biaya yang lebih   bank pembangunan daerah terbesar di
          secara konsisten di seluruh lini bisnis,”   efisien. “Fokus kami ke depan tetap   Indonesia, terus berupaya menjadi role
          ujar Irianto.                     pada pertumbuhan yang inklusif,    model dalam penerapan GRC secara
            Tak hanya fokus pada pertumbuhan,   berkelanjutan, dan berbasis teknologi,”   komprehensif, baik melalui penguatan
          Bank Jateng juga menjaga prinsip kehati-  tegasnya.                  kontrol internal, transparansi laporan
          hatian dalam setiap langkah bisnisnya.   Dengan pencapaian ini, Bank Jateng   keuangan, hingga pengembangan
          Manajemen risiko menjadi fondasi utama   tak hanya mencatat angka-angka impresif   kapasitas sumber daya manusia.
          dalam setiap keputusan strategis. Hal ini   di atas kertas, tetapi juga mempertegas
          terlihat dari keberhasilan bank menekan   perannya sebagai motor penggerak   Dari Desa hingga Digital
          kerugian penurunan nilai aset keuangan   pembangunan ekonomi daerah. Sebuah   Bukan hanya tentang bisnis, Bank
          (impairment) sebesar 34,92 persen, hanya   bukti nyata bahwa perbankan daerah bisa   Jateng juga memainkan peran sebagai
          menjadi Rp298,41 miliar.          bersaing dan berinovasi tanpa kehilangan   penggerak pembangunan daerah. Dengan
            Meski di sisi lain beban bunga naik   jati dirinya.                jaringan kantor di 44 KC, 143 KCP,
          13,51 persen YoY menjadi Rp1,38 triliun,   Dalam mencapai target tersebut,   dan 1085 ATM, bank ini menjangkau
          pendapatan bunga bersih tetap tumbuh   Bank Jateng menyadari pentingnya   seluruh pelosok Jawa Tengah. Mereka
          2,48 persen YoY menjadi Rp2,36 triliun.   integrasi menyeluruh antara governance,   juga menjadi pionir dalam pelayanan
          Ini menunjukkan kemampuan Bank    manajemen risiko, dan kepatuhan    kas daerah melalui implementasi Cash
          Jateng menjaga margin bunga bersih   sebagai satu kesatuan sistem yang tidak   Management System (CMS) di semua
          secara optimal di tengah meningkatnya   dapat dipisahkan. “Penerapan GRC yang   kabupaten/kota di Jateng.
          tekanan biaya dana.               efektif menjadi kunci untuk memastikan   Melalui program CSR, Bank Jateng
            Tak hanya dari sisi laba, performa   keberlangsungan bisnis secara sehat,   menyentuh berbagai aspek sosial:
          neraca keuangan Bank Jateng juga   akuntabel, dan berkelanjutan,” tegas   membangun mushola di kawasan hutan
          menunjukkan tren positif. Total aset   Direktur Kepatuhan dan Manajemen   Wanadipa Undip, bantuan untuk korban
          tumbuh 9,39 persen YoY menjadi    Risiko Bank Jateng, Erik Abibon.   abrasi Demak, mudik gratis, hingga
          Rp94,64 triliun, liabilitas naik 10,03   Bank Jateng meyakini bahwa   mendukung ekonomi nelayan dengan
          persen menjadi Rp83,96 triliun, dan   keberhasilan bisnis tidak hanya   bantuan kincir air untuk budidaya ikan
          ekuitas turut menguat 4,60 persen   ditentukan oleh pertumbuhan laba, tetapi   nila.
          menjadi Rp10,68 triliun.          juga oleh kekuatan tata kelola, efektivitas   Tidak dapat dimungkiri, salah satu
            Irianto juga menekankan bahwa   pengelolaan risiko, serta kepatuhan   kekuatan Bank Jateng adalah dukungan


                                                                              www.stabilitas.id   Edisi 215 / 2025 / Th.XX 11
   6   7   8   9   10   11   12   13   14   15   16