Page 19 - Stabilitas Edisi 215 Tahun 2025
P. 19
Hopkins University, menyatakan bahwa persen, terutama akibat ketidakpastian
penurunan berkelanjutan dalam jumlah perdagangan dan kebijakan. Dengan
uang beredar merupakan indikator kuat makin banyaknya indikator yang
akan terjadinya kontraksi ekonomi. Ia mengarah pada perlambatan, proyeksi
menyebut fenomena ini sebagai “kereta ini kini tampak semakin mendekati
lambat yang pasti tiba pada tujuannya.” kenyataan.
“Begitu jumlah uang menyusut, Sebelumnya JP Morgan
dampaknya akan terasa dalam waktu memproyeksikan probabilitas resesi
yang panjang dan tak menentu, namun ekonomi AS sebesar 60 persen pada
hasil akhirnya hampir selalu sama: tahun 2025, namun baru-baru ini JP
aktivitas ekonomi melambat,” jelas Morgan menurunkan probabilitasnya ke
Hanke. bawah 50 persen akibat perkembangan
Menurutnya, sebagian besar ekonom kebijakan perdagangan terbaru, termasuk
saat ini gagal mempertimbangkan faktor penurunan tarif sementara antara AS dan
jumlah uang beredar dalam proyeksi China.
mereka mengenai kondisi ekonomi masa Di sisi lain, Goldman Sachs pada
depan. Terkait hal tersebut, sebelumnya April 2025 juga telah menaikkan
Bank Indonesia mengumumkan bahwa kemungkinan resesi AS menjadi 45
jumlah uang beredar di masyarakat persen dalam 12 bulan ke depan. Proyeksi
dalam arti luas (M2) pada Mei 2025 ini sejalan dengan kekhawatiran perang
sebesar Rp 9.406,6 triliun atau tumbuh dagang mencengkeram pasar setelah tarif
4,9 persen secara tahunan (yoy) impor besar-besaran dari Presiden AS Perry Warjiyo, Gubernur BI
dibanding bulan sebelumnya. Meski Donald Trump.
demikian pertumbuhan uang beredar ini Perlambatan ekonomi yang
melambat dibanding pertumbuhan bulan bisa meletupkan resesi diantisipasi Saat ini suku bunga
lalu yang tercatat 5,2 persen yoy. oleh otoritas moneter. Di AS, The
Federal Reserve diekspektasikan akan The Fed tertahan
Faktor Trump menurunkan suku bunganya dua kali di di kisaran 4,25-
Salah satu faktor yang menyebabkan sisa tahun ini. Proyeksi ini didasarkan
melambatnya pergerakan ekonomi di pada meningkatnya ketidakpastian global 4,50 persen. Kalau
tahun 2025 ini, menurut Hanke, adalah dan potensi pelonggaran moneter guna sebelumnya karena
ketdakpastian kebijakan, terutama dipicu menjaga stabilitas ekonomi AS. Saat ini
oleh Keputusan kontroversial Presiden suku bunga The Fed tertahan di kisaran ada ketakutan
Donald Trump soal tarif impor. Di bawah 4,25-4,50 persen. resesi lebih awal,
pemerintahan Trump, perubahan yang “Kalau sebelumnya karena ada
sulit diprediksi dalam tarif dan regulasi ketakutan resesi lebih awal, kami kami perkirakan
membuat banyak pelaku usaha menahan perkirakan Fed Fund Rate (FFR) Fed Fund Rate (FFR)
diri dari melakukan investasi jangka akan turun dua kali, yaitu di sekitar
panjang. “Pelaku bisnis dan investor bulan September sekali, dan di bulan akan turun dua
memilih menunggu kejelasan arah Desember,” kata Gubernur BI Perry kali, yaitu di sekitar
kebijakan sebelum mengambil langkah Warjiyo dalam konferensi pers hasil bulan September
besar,” ungkap Hanke. Rapat Dewan Gubernur BI.
Selain itu, ketegangan geopolitik juga Pada Mei BI memutuskan untuk sekali, dan di bulan
menambah beban kepada perekonomian menurunkan BI Rate sebesar 25 basis Desember.
global. Keterlibatan militer AS dalam poin menjadi 5,50 persen sebagai langkah
perang antara Israel dan Iran semakin mendukung pertumbuhan. Dan pada
meningkatkan ketidakpastian pasar, Juli BI Rate kembali turun menjadi
menekan kepercayaan investor, dan 5,25 persen. Keputusan itu, menurut
menghambat pertumbuhan. BI, adalah upaya mempertahankan
Hanke sebelumnya telah menyatakan stabilitas nilai tukar rupiah sesuai dengan
bahwa kemungkinan terjadinya fundamentalnya, serta untuk turut
resesi pada tahun 2025 mencapai 90 mendorong pertumbuhan ekonomi.*
www.stabilitas.id Edisi 215 / 2025 / Th.XX 19

