Page 53 - Stabilitas Edisi 215 Tahun 2025
P. 53
konsumen dan mengurangi kekhawatiran
terhadap perawatan kendaraan listrik.
Indonesia sendiri menargetkan
net zero emission pada 2060, dengan
kendaraan listrik sebagai salah satu
tulang punggungnya. Namun, realisasi
di lapangan belum sesuai harapan. Data
Kementerian Perhubungan mencatat,
jumlah kendaraan listrik di jalan masih di
bawah 300 ribu unit per awal 2025, dari
target 2 juta unit pada 2030.
Menurut laporan PwC Electric
Vehicle Sales Review Q1 2025,
penjualan EV di Indonesia tumbuh 43,4
persen yoy pada kuartal I-2025 menjadi
27.616 unit, naik dari 19.260 unit pada
periode sama tahun lalu. Pertumbuhan
tertinggi dicapai oleh battery electric
vehicle (BEV) yang melonjak 152,5
persen, serta plug-in hybrid (PHEV) yang
naik 44,8 persen.
“Meski pasar otomotif umum Kami menargetkan pembiayaan EV
mengalami tekanan akibat kenaikan mencapai Rp665 miliar tahun ini. Kami
PPN dan suku bunga tinggi, EV tetap
menunjukkan momentum pertumbuhan,” melihat potensi besar, terutama di segmen
kata Lukmanul Arsyad, Industry & kelas menengah yang kini mulai menggeser
Services Leader PwC Indonesia. preferensinya ke kendaraan ramah
PwC memperkirakan pangsa EV
terhadap total penjualan kendaraan lingkungan.
penumpang di Indonesia meningkat dari
9 persen pada 2023 menjadi 15 persen
pada 2024, dan diproyeksikan mencapai Ristiawan Suherman, Presiden Direktur CNAF
29 persen pada 2030.
Secara global, BEV mencatatkan
pertumbuhan 42 persen pada Q1 2025,
dengan Tiongkok menyumbang 60
persen penjualan. Pemerintah Tiongkok
juga memperkuat pasar lewat insentif kolaborasi Indonesia-Korea Selatan pengembangan kawasan industri khusus
agresif, mencatatkan pangsa pasar BEV dan Indonesia-Tiongkok telah mulai EV. “Insentif fiskal penting, tapi tidak
sebesar 27 persen — tertinggi dalam dibangun di kawasan industri Batang dan cukup. Kita butuh ekosistem menyeluruh,
sejarah mereka. Morowali. Proyek-proyek ini diharapkan dari pabrik, riset, hingga infrastruktur
Indonesia memiliki posisi strategis dapat menciptakan ekosistem industri publik seperti stasiun pengisian daya,”
dalam rantai pasok kendaraan listrik kendaraan listrik dari hulu ke hilir, mulai tegas Lukmanul.
global karena memiliki cadangan nikel dari penambangan nikel, pengolahan Dengan seluruh dukungan kebijakan
terbesar di dunia. Pemerintah sendiri bahan baku, produksi sel baterai, hingga dan potensi yang tersedia, Indonesia
menargetkan produksi 600.000 unit EV perakitan kendaraan jadi. memiliki peluang besar untuk menjadi
secara lokal pada 2030, serta menjadi Namun agar target ini tercapai, pemain utama dalam industri kendaraan
produsen baterai EV terbesar ketiga di dibutuhkan sinergi antara regulasi, listrik regional. Tantangan terbesar ke
dunia pada 2027. pembiayaan, teknologi, dan edukasi depan bukan hanya soal regulasi atau
Berbagai kerja sama dengan pasar. Pemerintah didorong untuk teknologi, tetapi bagaimana menciptakan
investor asing mulai digencarkan. lebih proaktif dalam menyederhanakan kolaborasi jangka panjang antara
Pabrik baterai kendaraan listrik hasil perizinan investasi dan mempercepat pemerintah, industri, dan masyarakat.*
www.stabilitas.id Edisi 215 / 2025 / Th.XX 53

