Page 67 - Stabilitas Edisi 215 Tahun 2025
P. 67

anda-tanda krisis ekonomi
                tampaknya mulai menyala.
                Dan seperti pengalaman
          Tsebelumnya, setiap muncul
          situasi ekonomi yang mulai menghimpit,
          saat itulah sektor usaha mikro akan
          menjadi andalan.
            Kondisi ekonomi yang mulai ketat
          dengan banyaknya kasus kebangkrutan
          perusahaan dan pemutusan hubungan
          kerja, kembali menjadi tanda bahwa
          sektor usaha mikro kecil dan menengah
          (UMKM) kembali menjadi tumpuan.
          Namun kali ini tampaknya akan ada
          tantangan tambahan.
            Sektor ini tak pelak juga terimbas
          kondisi ekonomi yang makin sulit saat ini
          sehingga dinilai perlu ada ekstra uluran
          tangan dari pemerintah. Salah satu
          yang dibutuhkan adalah pembiayaan.
          Pemerintah tampaknya sudah mulai
          menginisiasi pengelolaan pembiayaan          Bank Himbara, Bank Pembangunan
          UMKM dengan membuatnya lebih
          banyak lembaga yang mengurusi.               Daerah, hingga lembaga keuangan mikro
            Pemerintahan baru yang dipimpin            akan dioptimalkan melalui integrasi data
          Prabowo Subianto telah  memisahkan           dan reformasi pembiayaan berbasis risiko
          antara pengurusan sektor koperasi
          dengan UMKM lewat kebijakan                  yang lebih akurat dan adil.
          pemisahan Kementerian Koperasi dan
          UMK menjadi dua lembaga terpisah.
          Salah satu tujuannya agar klaster            Helvi Moraza, Wakil Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan
          pembiayaan UMKM lebih variative.             Menengah (UMKM)
            Pemerintah mengakui bahwa
          masih banyak pelaku UMKM yang sulit
          mendapatkan pembiayaan, dengan
          berbagai kondisi dan penyebannya.   Berdasarkan Statistik Sistem Keuangan   usaha rakyat (KUR). Dari total itu,
          Wakil Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan   Indonesia (SSKI) pada Januari 2025 rasio   pemerintah akan mengalokasikan 60
          Menengah (UMKM) Helvi Moraza,     kredit UMKM baru mencapai 19,84    persen dari penyaluran KUR untuk sektor
          mengatakan sebanyak 69,5 persen   persen atau Rp1.592 triliun dari total   produksi dengan jumlah debitur baru
          pelaku usaha UMKM masih belum bisa   kredit perbankan Rp8.024 triliun pada   mencapai 2,34 juta sedangkan debitur
          mengakses kredit perbankan. “Padahal,   Desember 2024.               graduasi menyasar kepada 1,17 orang.
          43,1 persen UMKM masih menyatakan    Padahal, kajian kantor akuntan     Kementerian UMKM berjanji akan
          membutuhkan kredit untuk ekspansi dan   publik Ernst & Young’s (EY) pada 2023   mendorong optimalisasi penyaluran
          peningkatan produktivitas,” kata Helvi   menyatakan UMKM akan membutuhkan   kredit perbankan kepada pelaku usahan.
          dalam keterangan tertulis, akhir Mei   dana mencapai Rp4.300 triliun   Helvi mengatakan, kementeriannya
          2025 lalu.                        pada 2026 mendatang. Sementara     juga akan terus memperkuat peran
            Ia mengungkapkan beberapa faktor   ketersediaannya saat ini hanya Rp1.900   perbankan dan lembaga keuangan
          penyebab mandeknya jumlah pengakses   triliun. “Artinya terdapat kesenjangan   untuk menggenjot pembiayaan produktif
          kredit perbankan. Misalnya status   pembiayaan yang cukup besar,” kata dia.  terutamanya untuk UMKM. “Bank
          Sistem Layanan Informasi Keuangan    Pemerintah sejatinya memiliki dana   Himbara, Bank Pembangunan Daerah,
          (SLIK) yang belum memadai, kurangnya   Rp300 triliun untuk UMKM tahun ini   hingga lembaga keuangan mikro akan
          agunan, hingga tingginya suku bunga.    yang disiapkan dalam program kredit   dioptimalkan melalui integrasi data dan


                                                                              www.stabilitas.id   Edisi 215 / 2025 / Th.XX 67
   62   63   64   65   66   67   68   69   70   71   72