Page 27 - Stabilitas Edisi 203 Tahun 2024
P. 27
Otoritas mengimbau
“Sementara itu, jumlah pengguna Generasi ini rentan menggunakan agar konsumen
paylater pada generasi milenial lebih paylater karena keterbatasan finansial. bisa membuat
mendominasi dibandingkan Gen Z. “Generasi muda banyak yang belum rekapitulasi utang
Per Desember 2023, jumlah milenial mencapai finansial freedom, sehingga yang ada di BNPL
sebanyak 52,13 persen, kemudian Gen Z untuk membeli sesuatu terkadang harus agar tidak masuk
35 persen,” ujarnya. berhutang terlebih dahulu. Gaji maupun dalam daftar hitam
Pefindo mencatat, kredit macet pendapatan mereka juga biasanya masih SLIK OJK.
layanan paylater mencapai Rp2,12 minim,” katanya.
triliun per Desember 2023. Angka Sugiyanto mengatakan, orangtua
tersebut meningkat sedikit apabila juga memiliki peran aktif untuk
dibandingkan dengan tingkat kredit mengawasi keuangan anaknya. Jangan
macet per November 2023 sebesar sampai ternyata ada tunggakan utang
Rp2,08 triliun. yang menumpuk di kemudian hari.
Generasi milenial menjadi “Ada beberapa kasus anak-anak
penyumbang terbanyak kredit macet muda yang belum bekerja pun sudah
paylater yaitu sebesar Rp1,27 triliun per memiliki tunggakan utang paylater,
Desember 2023. Lalu, di posisi kedua karena kemudahan pendaftaran untuk
yaitu Gen Z dengan jumlah Rp460 menggunakannya. Jangan sampai, orang
miliar, diikuti Gen X mencapai Rp350 tua kaget jika anaknya memiliki utang
miliar. paylater yang menumpuk,” ujarnya.
Pengamat Ekonomi dari Universitas Kalau sudah begitu, orang tua jadi
Diponegoro, FX Sugiyanto mengatakan, ikut kena perangkap karena anaknya
fenomena paylater ini harus disikapi terjebak pemanfaatan paylater yang
dengan bijak oleh generasi muda. tidak bijak.*
www.stabilitas.id Edisi 203 / 2024 / Th.XVIII 27