Page 23 - Stabilitas Edisi 203 Tahun 2024
P. 23

“Awalnya mungkin kita hanya     dengan kebutuhan dan lain sebagainya.   Milenial dan Gen
          sekadar cuci mata dan lihat-lihat barang   Hal ini sebagai salah satu sarana   Z harus waspada
          di e-commerce. Namun, setelah melihat   untuk meningkatkan literasi keuangan   karena paylater
          kemudahan pembayaran, apalagi untuk   pengguna juga,” ucap dia.         yang tadinya
          barang yang lumayan mahal, keinginan   Lelaki yang menghabiskan         dikira sebagai
          untuk belanja jadi muncul tanpa kita   banyak karir di industri keuangan   solusi keuangan
          sadari,” katanya.                 ini menjelaskan, sistem penagihan di   malah akhirnya
            Frangky mengatakan, sebenarnya   paylater memang tidak terlalu tegas   bisa menimbulkan
          literasi keuangan masyarakat Indonesia   seperti yang dilakukan oleh bank   keresahan karena
          masih terbilang baik. Namun, penyedia   konvensional dengan menggunakan debt   diteror utang.
          layanan paylater juga harus turut   collector. Oleh sebab itu, potensi risiko
          berpartisipasi dalam meningkatkan   gagal bayar paylater cukup besar.
          literasi keuangan penggunanya.       “Oleh sebab itu, untuk meminimalisir
            Berdasarkan hasil Survei Nasional   risiko gagal bayar ini, perlu adanya
          Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK)   scanning yang ketat serta edukasi dari
          tahun 2022, indeks literasi keuangan   para penyedia jasa layanan untuk
          masyarakat Indonesia sebesar      konsumen yang ingin menggunakan
          49,56  persen. Jumlah ini meningkat   paylater,” ujar Frangky.
          dibandingkan tahun 2019 yaitu sebesar   Konsumen juga harus bisa
          38,03 persen. Sementara itu, indeks   menentukan skala prioritas jika ingin
          inklusi keuangan tahun 2022 mencapai   menggunakan paylater. Menurut
          85,10 persen, angkanya meningkat   Frangky, jika kebutuhan tersebut tidak
          dibanding tahun 2019 yaitu sebesar 76,19   mendesak, alangkah baiknya konsumen
          persen. Hasil ini menunjukkan bahwa   tidak menggunakan paylater.
          gap antara tingkat literasi dan tingkat   “Lebih baik konsumen menabung
          inklusi semakin menurun, dari 38,16    untuk membeli barang untuk
          persen pada tahun 2019 menjadi 35,42   memenuhi kebutuhan yang sifatnya
          persen di tahun 2022.             tersier. Mungkin cicilannya terlihat
            “Penyedia jasa paylater bisa saja   ringan, namun jika ditotal harga yang
          memberikan semacam warning di     dibayarkan bisa jadi jauh lebih mahal,”
          aplikasi mereka, seperti belanjalah sesuai   ucapnya.*


                                                                             www.stabilitas.id   Edisi 203 / 2024 / Th.XVIII  23
   18   19   20   21   22   23   24   25   26   27   28