Page 59 - Stabilitas Edisi 203 Tahun 2024
P. 59

ahun 2024 merupakan
                momentum buat industri
                asuransi yang mulai
          Tmeninggalkan lorong gelap
          keterpurukan akibat pandemi. Kondisi
          rebound yang diharapkan akan terjadi
          tahun ini bakal menjadi landasan penting
          indutri untuk menorehkan kinerja yang
          berkesinambungan.
            Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
          mengatakan bahwa saat ini, setelah
          berhasil melewati krisis Covid-19,
          telah terbentuk ekuilibrium baru di
          industri asuransi. Hal tersebut tidak
          bisa dipisahkan dengan keberhasilan
          regulator mengarahkan produk asuransi
          yang digabung dengan investasi atau
          unitlink.
            Pada Maret 2022 lalu, OJK
          menerbitkan Surat Edaran Nomor 5/
          SEOJK.05/2022 tentang Produk Asuransi
          yang Dikaitkan dengan Investasi (SEOJK       Premi asuransi jiwa tumbuh 4,4 persen
          PAYDI). Atas landasan itu Kepala
          Eksekutif Pengawasan Perasuransian,          dengan akumulasi premi sebesar Rp165,92
          Penjaminan, dan Dana Pensiun OJK, Ogi        triliun. Namun demikian, tentunya angka
          Prastomiyono memproyeksikan premi            ini masih akan tergantung dengan kondisi
          asuransi jiwa tumbuh 4,4 persen dengan
          akumulasi premi sebesar Rp165,92             perekonomian.
          triliun. “Namun demikian, tentunya
          angka ini masih akan tergantung dengan
          kondisi perekonomian,” kata dia, medio
          Januari 2024.                                Ogi Prastomiyono, KEP Perasuransian, Penjaminan,
            Sementara itu, Asosiasi Asuransi           dan Dana Pensiun OJK
          Jiwa Indonesia (AAJI) memperkirakan
          premi asuransi jiwa mampu tumbuh
          7-10 persen pada Tahun Naga Kayu atau
          2024. Direktur Eksekutif AAJI, Togar   seiring pengetahuan masyarakat yang   industri asuransi di Tanah Air, mulai
          Pasaribu menjelaskan, sepanjang 2020-  meningkat soal asuranssi maka tahun   dari reformasi hingga transformasi.
          2023 terpantau premi industri asuransi   ini pendapatan premi untuk produk   Lebih lanjut, AAUI memproyeksikan
          jiwa mengalami pelemahan. Namun   unitlink akan kembali membaik. Otoritas   pertumbuhan premi secara umum di
          begitu, kondisi ini mulai memantul, dan   telah menerbitkan SEOJK 5/2022 yang   2024 bisa mencapai 11-12 persen.
          menyiratkan harapan pada 2024 ini.   mengatur penyelenggaraan PAYDI oleh   Asosiasi Asuransi Syariah
          Bahkan asosiasi meyakini pendapatan   perusahaan asuransi dan perusahaan   Indonesia (AASI) memperkirakan aset
          premi asuransi jiwa 2024 bakal    asuransi syariah sejak 14 Maret 2022.  industri asuransi syariah mengalami
          berangsur membaik.                   Sementara itu, Asosiasi Asuransi   pertumbuhan single digit pada Januari
            Adapun sejak pertengahan 2023,   Umum Indonesia (AAUI) cukup pede   2024. Untuk industri asuransi jiwa
          AAJI mencatat pendapatan premi    kinerja industri asuransi umum tetap   syariah, misalnya, AASI meramal total
          asuransi jiwa tradisional sedikit lebih   positif di 2024. Kendati demikian,   aset perusahaan asuransi jiwa syariah
          tinggi dibandingkan pendapatan    Chairman AAUI, Budi Herawan        pada Januari 2024 naik 2,7 persen secara
          premi produk asuransi yang dikaitkan   memandang, masih banyak hal yang   tahunan (yoy) menjadi Rp36 triliun.
          dengan investasi (PAYDI) alias    harus diperbaiki di internal dalam   Raihan aset ini naik tipis daripada posisi
          unitlink. Namun, Togar mengatakan,   rangka memaksimalkan pertumbuhan   Januari 2023 yang sebesar Rp35 triliun.


                                                                             www.stabilitas.id   Edisi 203 / 2024 / Th.XVIII  59
   54   55   56   57   58   59   60   61   62   63   64