Page 57 - Stabilitas Edisi 203 Tahun 2024
P. 57
komplementer pada segmen nasabah
konsumen dan UKM (retail).
Penggabungan kemampuan kedua
bank akan memperkuat platform
OCBC Indonesia dalam mengambil
peluang pertumbuhan jasa keuangan di
Indonesia. PTBC, antara lain, memiliki
kemampuan yang komplementer dalam
wealth management dan automative
joint financing yang dapat dimanfaatkan
untuk memperluas penawaran produk
dan layanan OCBC Indonesia.
Adapun akuisisi PTBC merupakan
tonggak sejarah yang penting dan
menggarisbawahi komitmen OCBC
Indonesia untuk dapat terus bersama dan
melaju jauh.
“Rencana akusisi ditujukan untuk
memperkuat dan melengkapi kapabilitas
OCBC Indonesia dalam memberikan
layanan keuangan yang komprehensif
baik untuk segmen konsumen maupun
UMKM,” kata Presiden Direktur OCBC
Indonesia, Parwati Surjaudaja.
Presiden Direktur Bank
Commonwealth, Lauren Sulistiawati
mengaku pihaknya menyambut gembira
kehadiran OCBC Indonesia sebagai
calon pemegang saham mayoritas baru investor dalam rangka memperkuat
dan akan bekerja sama dengan OCBC permodalan untuk mendukung dan Citibank memutuskan
Indonesia untuk memastikan kelancaran menjaga pertumbuhan bank yang untuk menjual lini bisnis
penyelesaian penjualan dan masa berkelanjutan dalam hal ini termasuk consumer banking di
transisi. “Hingga penjualan selesai, investor kepada bank dengan fokus Indonesia kemudian
bisnis akan terus berjalan seperti biasa bisnis layanan perbankan digital,” jelas melakukan refocusing
bagi nasabah dan karyawan kami, dan pernyataan resmi OJK. bisnis, di mana bank
kami akan terus memberikan layanan Ketua Dewan Komisioner OJK, akan fokus dalam bisnis
perbankan berkualitas tinggi kepada Mahendra Siregar menjelaskan dalam institutional banking.
nasabah PTBC,” tuturnya. rangka menjaga stabilitas sektor jasa
Sementara itu, bank-bank asing keuangan dan mendorong pertumbuhan
dinilai terus mengincar bank-bank ekonomi di tengah masih tingginya tensi
nasional dalam strategi merger dan geopolitik global, OJK meminta semua
akuisisi. Otoritas Jasa Keuangan Lembaga Jasa Keuangan (LJK) termasuk
mengatakan bahwa antusiasme asing lembaga asing untuk terus memonitor
tersebut karena Indonesia merupakan potensi risiko.
negara yang memiliki potensi besar “Termasuk melakukan stress test
termasuk dalam hal digitalisasi. Menurut ketahanan terhadap gejolak pasar, serta
OJK sebesar 40 persen nilai transaksi melakukan strategi mitigasi risiko dalam
digital di Asia Tenggara berasal dari rangka menjaga ketahanan permodalan
Indonesia, mengutip rilis Kemenko dan likuiditas, sehingga sektor jasa
Perekonomian. keuangan dapat terjaga stabil dan dapat
“Pada prinsipnya perbankan berkontribusi optimal bagi perekonomian
Indonesia terbuka bagi masuknya nasional,” pungkas Mahendra.*
www.stabilitas.id Edisi 203 / 2024 / Th.XVIII 57