Page 65 - Stabilitas Edisi 203 Tahun 2024
P. 65

Pemilu 2024. Seiring dengan hal itu, OJK
          menargetkan nilai penggalangan dana
          sepanjang 2024 sekitar Rp 175 triliun
          hingga Rp 200 triliun.
            Kepala Eksekutif Pengawas Pasar
          Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa
          Karbon OJK, Inarno Djajadi mengatakan,
          jika berkaca kepada data historis Pemilu
          pada tahun-tahun sebelumnya, IHSG
          konsisten mengalami penguatan. “Kami   Inarno mengatakan, pasar saham   Perusahaan-perusahaan
          cukup optimis kalau dilihat dari historis   Indonesia sesaat pasca pencoblosan   yang menjalankan
          data Pemilu sebelum-sebelumnya itu   masih menunjukkan penguatan di tengah   kegiatan hilirisasi industri
          justru malah mendongkrak IHSG,” ujar   perlambatan ekonomi global, dengan   dinilai akan meningkat
          Inarno.                           IHSG menguat 0,86 persen secara      kinerjanya, misalnya di
            Misalnya, dia mencontohkan IHSG   year-to-date (ytd) ke level 7.335, serta   pertambangan yang salah
          pada tengah pekan Februari atau   membukukan net buy sebesar Rp20      satunya adalah industri
          sehari setelah Pilpres 2024 mengalami   triliun ytd.                   nikel.
          kenaikan 1,30 persen secara harian   Sebelumnya, IHSG juga sempat
          ke posisi 7.303. Di lain sisi, Indonesia   menyentuh rekor tertinggi atau all time
          Composite Bond Index (ICBI) terkoreksi   high di level 7.403 pada 5 Januari 2024.
          tipis 0,04 persen secara harian.  Beberapa sektor saham yang masih
            Kendati demikian, menurutnya    menguat yaitu sektor kesehatan dan
          optimisme OJK terkait kinerja pasar   konsumsi primer.
          modal setelah Pemilu juga perlu didasari   Di lain sisi, antusiasme
          oleh kondisi pasar global seiring   penghimpunan dana di pasar modal juga   triliun yang di antaranya merupakan
          dengan tensi geopolitik yang berisiko   masih terlihat, tercatat nilai penawaran   rencana IPO oleh emiten baru sebanyak
          melambatkan ekonomi global. “Tentunya   umum sebesar Rp 12,34 triliun dengan   59 perusahaan. “Untuk target tahun
          optimisme tersebut juga kami harus lihat   emiten baru tercatat sebanyak 11 emiten   2024, OJK menetapkan target penawaran
          kondisi pasar global. Dengan pelemahan   hingga 16 Februari 2024.    umum sebesar Rp200 triliun, dan tadi
          global dan juga tensi geopolitik, kami   Sementara itu, masih terdapat 86   juga saya jelaskan bahwa tentunya ini
          harus mengkalkulasi terhadap target   pipeline penawaran umum dengan   didukung dengan pipeline yang ada saat
          2024,” jelasnya.                  perkiraan nilai indikatif sebesar Rp 50   ini,” pungkas Inarno.*


                                                                             www.stabilitas.id   Edisi 203 / 2024 / Th.XVIII  65
   60   61   62   63   64   65   66   67   68   69   70