Page 49 - Stabilitas Edisi 193 Tahun 2023
P. 49
Ke depan, penyaluran pembiayaan ini
diproyeksikan masih akan bertumbuh
seiring dengan ekonomi dalam negeri
yang pulih. Adapun sepeda motor masih
menjadi kontributor utama pendorong
pendapatan perusahaan. Meski
demikian, terdapat tren peningkatan di
pembiayaan multiguna.
Sedangkan PT Adira Dinamika
Multi Finance Tbk atau Adira Finance
berupaya menyiapkan strategi perluasan
pasar untuk meningkatkan bisnis
pada 2023. Direktur Portofolio Adira
Finance Harry Latif mengatakan saat ini
pihaknya sedang mencari daerah yang
memiliki potensi ekonomi kuat dan
belum terjamah oleh perseroan. Wilayah
baru ini ditarget menjadi area untuk
penambahan jaringan.
Harry memberi contoh daerah
Sulawesi berdasarkan pengamatan
Adira Finance memiliki pangsa pasar
yang bagus di otomotif, di mana pada
saat sebelum Covid-19 penjualan di
Sulawesi sudah mencapai 150 persen
dibandingkan dengan daerah lainnya.
Lebih lanjut, Adira Finance optimistis
memandang laju bisnis di tahun ini
meskipun ada potensi resesi. Meski
inflasi Indonesia berada di sekitar angka Pada 2023, Gaikindo
lima persen, namun diikuti dengan menargetkan penjualan
pertumbuhan produk domestik bruto menembus 975 ribu
yang baik. unit, meski tak ditampik
Kemudian, PT BRI Multifinance fleet sudah banyak permintaan,” ujar belum bisa sepenuhnya
Indonesia (BRI Finance) bersiap Azizatun. mencapai angka sebelum
menyambut tren permintaan kendaraan Berdasarkan data OJK, nilai pandemi.
bermotor listrik berbasis baterai pada outstanding piutang pembiayaan tumbuh
2023 yang diproyeksikan meningkat. 12,96 persen yoy pada November
Kondisi itu seiring dengan perekonomian 2022 menjadi sebesar Rp409,5 triliun,
kian menggeliat yang ditandai oleh didukung pembiayaan modal kerja dan
peluncuran sejumlah produk baru di investasi yang masing-masing tumbuh
pasar. sebesar 32,8 persen yoy dan 23,1 persen
Direktur Utama BRI Finance Azizatun yoy. Profil risiko perusahaan pembiayaan
Azhimah mengatakan sejatinya animo juga masih terjaga dengan rasio Non
pasar terhadap kendaraan listrik di 2022 Performing Financing (NPF) tercatat
sebenarnya cukup besar. Tapi, minat turun menjadi sebesar 2,48 persen
pasar terkendala pasokan dari pabrikan, (Oktober 2022: 2,54 persen).
harga yang masih dinilai mahal, hingga “Begitu pula pada gearing ratio
infrastruktur yang belum memadai. perusahaan pembiayaan yang tercatat
“Mudah-mudahan dengan berbagai sebesar 2,01 kali atau jauh di bawah
insentif pemerintah di 2023 ini akan batas maksimum 10 kali,” tutup Direktur
lebih baik. Karena kalau kami lihat yang Humas OJK Darmansyah.*
www.stabilitas.id Edisi 193 / 2023 / Th.XVIII 49

