Page 61 - Stabilitas Edisi 193 Tahun 2023
P. 61
bank-bank Indonesia di negara lain,
serta peningkatan kualitas pelayanan
dan digitalisasi perbankan dalam
mewujudkan well-functioning banking
system yang berkontribusi terhadap
perekonomian nasional.
Di sisi lain, wasit jasa keuangan ini
tak sendirian. Bauran kebijakan dari
Kementerian Keuangan, Bank Indonesia
(BI), dan Lembaga Penjamin Simpanan Ojk OPtiMiStiS
(LPS) turut memberikan situasi dan kOndiSi
kondisi ekonomi yang kondusif.
Kebijakan tersebut dinilai mampu PerBankan akan
mengatasi tantangan yang cukup besar tetaP terjaga
selama 2022 antara lain dampak pandemi dan Mendukung
covid-19, tuntutan masyarakat terhadap
produk dan layanan perbankan, global PertuMBuhan
supply chain disruption, kenaikan suku ekOnOMi
bunga global, serta capital outflow.
“Meski stabilitas sistem keuangan naSiOnal,
saat ini terjaga baik namun perlu MeSkiPun Perlu
dicermati risiko di tengah ketidakpastian
global yang dapat menyebabkan diwaSPadai Dian Ediana Rae,
perlambatan pertumbuhan ekonomi. riSikO di tengah Kepala Eksekutif Pengawas
Beberapa risiko yang perlu diwaspadai Perbankan OJK
perbankan antara lain scarring effect ketidakPaStian
pandemi Covid-19, kenaikan yield surat glOBal.
berharga, potensi depresiasi rupiah, dan
penurunan likuiditas,” kata Dian.
Respons Industri
Penguatan amunisi yang dilakukan
OJK pada akhirnya direspons positif
oleh pelaku industri untuk menatap
2023 lebih optimistis. Presiden Direktur Sementara itu, Wakil Direktur Utama Tbk (BMRI) atau Bank Mandiri
PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk Darmawan Junaidi optimistis Indonesia
Jahja Setiaatmadja, misalnya, mengaku (BBTN) atau BTN Nixon Napitupulu bisa bertahan dan tetap melanjutkan
yakin menatap 2023. Ia tak menampik mengungkapkan pihaknya mempunyai pertumbuhan. Ia menekankan bahwa
tantangan pasti ada dan tak akan strategi dan mitigasi risiko dalam optimisme tidak boleh dilonggarkan
mudah. Namun demikian, terpenting menjalankan bisnis di tengah ancaman meski 2023 penuh dengan tantangan.
yang dilakukan yakni memilah mana resesi global di 2023. Pertama, bermain Bahkan, ia siap mendorong kinerja dan
sektor yang sulit dan mulai petakan dari di sektor KPR, baik yang subsidi maupun akselerasi bisnis demi mencatat prestasi
sekarang. nonsubsidi mengingat BTN adalah terbaik.
Adapun BCA cukup pede ekspansi pemain utama. Adapun sampai dengan akhir
penyaluran kredit akan akan terus Kedua, memetakan data statistik September 2022, realisasi kredit
meningkat hingga mencapai 12 persen di untuk melihat permasalahan terkait Bank Mandiri secara konsolidasi
2023 meski dihantui resesi global. Target penyaluran KPR. Ketiga, menghindari tercatat tumbuh 14,28 persen secara
tersebut meningkat dari target perseroan penyaluran properti yang mempunyai tahunan mencapai Rp1.167,51 triliun.
di 2022 yang ditetapkan hanya sekitar risiko tinggi. Keempat, penyaluran KPR Pertumbuhan kredit jauh di atas
8-10 persen. Adapun per September tetap akan menyasar pada Masyarakat pertumbuhan industri pada September
2022, penyaluran kredit BCA mampu Berpenghasilan Rendah (MBR). 2022 yang sebesar 11 persen secara
tumbuh sebanyak 12,6 persen yoy. Direktur Utama PT Bank Mandiri tahunan.*
www.stabilitas.id Edisi 193 / 2023 / Th.XVIII 61

