Page 65 - Stabilitas Edisi 193 Tahun 2023
P. 65
Bank BUMN mencatatkan NIM 5,52
persen.
Kemudian, bank umum swasta
nasional mencatatkan NIM 4,29 per
September 2022. Sementara, kantor
cabang dari bank yang berkedudukan
di luar negeri hanya mencatatkan
NIM 2,38 persen. Berdasarkan
laporan keuangannya, sejumlah BPD
juga mencatatkan NIM lebih unggul
dibandingkan bank besar nasional.
Lanjutkan Kenaikan
Strategi yang dilakukan bank-bank
daerah itu bisa jadi akan terus bertahan
dalam beebrapa masa ke depan. Pasalnya
kecenderungan kenaikan suku bunga
acuan tampaknya akan terus bertahan.
Analis Mandiri Sekuritas memperkirakan
BI bakal menaikkan suku bunga acuan
hingga ke level enam persen sampai
dengan akhir 2023. Pada kuartal pertama
tahun ini, bank sentral diproyeksikan
menaikkan suku bunga kembali sebanyak
50 basis poin (bps).
Kepala Ekonom Mandiri Sekuritas
Leo Putera Rinaldy menjelaskan hal
tersebut menjadi sikap BI setelah
menetapkan suku bunga di level
rendah pada saat pandemi covid-19 dan
merespons kondisi ekonomi terkini. BPD dinilai mampu
Dirinya memandang tren kenaikan suku perbankan Indonesia berpotensi tetap menekan biaya dana
bunga acuan BI bakal terus berlangsung tumbuh pada 2023 walau dibayangi karena mempunyai
dan baru akan menurun pada 2024. Hal ancaman mengerikan berupa resesi ekosistem yang sudah
tersebut tentunya merespons angka global. Namun sayangnya, kenaikan suku terbentuk yaitu di
inflasi yang juga diperkirakan mengalami bunga bisa menaikkan biaya kredit dan lingkungan ASN
penurunan. menghambat upaya penghimpunan Dana
Sementara itu, Senior Investment Pihak Ketiga (DPK). Laporan tersebut
Information Mirae Asset Sekuritas juga memperkirakan kredit masih akan
Indonesia Nafan Aji Gusta memprediksi, meningkat secara bertahap seiring
bank sentral Indonesia kembali pemulihan aktivitas bisnis.
menaikkan suku bunga karena per Sedangkan pertumbuhan DPK
Desember 2022 inflasi dalam negeri masih akan tumbuh dengan laju yang
mencapai level 5,5 persen secara lebih lambat. Pertumbuhan penyaluran
yoy. Meski demikian, kenaikan suku kredit bank juga diperkirakan masih
bunga dinilai tidak akan agresif karena akan dilakukan secara selektif dengan
perekonomian Indonesia masih bisa pengelolaan pencadangan yang memadai.
tumbuh dengan baik menjelang akhir Adapun berlanjutnya peningkatan
2022. permintaan kredit akan menjadi
Laporan Likuiditas Bulanan tantangan bagi bank dalam mengelola
Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) likuiditasnya sekaligus tetap menjaga
mengungkapkan aktivitas bisnis industri pertumbuhan kredit yang sehat.*
www.stabilitas.id Edisi 193 / 2023 / Th.XVIII 65

