Page 68 - Stabilitas Edisi 193 Tahun 2023
P. 68
StudI KaSPeRSKy:
Penjahat MengIncaR uMKM
aspersky, perusahaan yang membuat produk atau
perangkat lunak antivirus global, mengingatkan bahwa
Kpelaku kejahatan siber selama tahun 2022 telah menyasar
berbagai pihak. Mulai dari pengusaha di level perusahaan hingga
organisasi yang lebih kecil. Data statistik menunjukkan bahwa
lebih dari 60 persen serangan cybersecurity menyerang usaha
mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Oleh karena itu, Kaspersky
kemudian menyampaikan lima ancaman siber yang harus
diwaspadai oleh pelaku UMKM di tahun 2023 mendatang, guna
menjaga proses bisnis UMKM dapat terjaga dengan baik.
Pertama, kebocoran data perusahaan dari karyawan. Pandemi
mengharuskan banyak orang untuk melakukan pekerjaan secara
jarak jauh. Para pekerja jarak jauh ini kemudian menggunakan
komputer yang disediakan perusahaan tidak hanya untuk
menyelesaikan pekerjaan, tetapi juga untuk hiburan seperti
menonton film ataupun bermain game online. Hal tersebut
kemudian membuka jalan utama bagi pelaku kejahatan siber
untuk memperoleh akses ke dalam jaringan perusahaan. Pengguna
komputer yang mencari sumber alternatif untuk film yang ingin
ditonton melalui internet memiliki risiko tinggi untuk terkena memungkinkan berbagai kapabilitas baru
berbagai jenis malware. dalam industri kesehatan, seperti layanan
Kedua, serangan Distributed Denial of Service (DDoS). Serangan DDoS kesehatan virtual dan diagnosa jarak
memanfaatkan batas kapasitas spesifik yang berlaku untuk sumber daya jaringan
apapun seperti infrastruktur yang mengaktifkan situs web perusahaan. Serangan jauh. Kata laporan itu, semakin dekat
DDoS akan mengirimkan banyak permintaan ke sumber daya tersebut dengan jarak suatu perangkat dengan pasien,
sengaja untuk melebihi kapasitas web dan menjadikannya tidak dapat berfungsi semakin besar kemungkinan dampaknya
optimal. pada keselamatan pasien, serta semakin
Ketiga, serangan pada rantai pasok. Serangan ini membuat layanan ataupun besar pula kemungkinan pelaku
program yang telah digunakan oleh pelanggan selama beberapa waktu menjadi ancaman siber akan memanfaatkannya.
berbahaya. Serangan pada rantai pasok sendiri digiring melalui vendor atau Memastikan keamanan siber pada
pemasok perusahaan seperti lembaga keuangan ataupun mitra logistik. Serangan
yang ada pun dapat bervariasi dalam kompleksitas dan daya rusaknya. perangkat medis yang terhubung akan
Keempat, Malware. Seperempat populasi UMKM tercatat lebih memilih untuk menjadi sangat penting bagi keselamatan
menggunakan perangkat lunak bajakan atau tidak berlisensi untuk memangkas pasien.
biaya operasional. Padahal, perangkat lunak tanpa lisensi kemungkinan berisi Ketiga adalah tren serangan
beberapa file berbahaya atau tidak diinginkan yang dapat mengeksploitasi komputer terhadap cloud supply chain. Berbagai
perusahaan. Ancaman yang kemudian paling sering muncul adalah enkripsi yang perusahaan mulai mengadopsi arsitektur
mengejar data perusahaan, uang, bahkan informasi pribadi dari pemilik perangkat
tersebut. Hal ini jelas membahayakan bagi UMKM. cloud native, yang berarti mereka
Kelima, rekayasa social. Banyak perusahaan yang telah memindahkan sebagian juga menggunakan kode pihak ketiga
besar alur kerja mereka ke online sejak awal pandemi Covid-19. Perusahaan juga di dalam aplikasi penting mereka.
kemudian belajar untuk menggunakan alat kolaborasi baru. Para pelaku kejahatan “Kami juga melihat para penyerang
siber kemudian melakukan banyak trik untuk mengelabui target mereka untuk hal siber menargetkan sukarelawan yang
ini, seperti misalnya membuat situs web palsu ataupun menyamar sebagai platform mengelola konstruksi kode open-source
online resmi untuk memperoleh keuntungan dari target. ini untuk menyusup ke dalam organisasi
“Kesimpulannya, penjahat dunia maya akan mencoba menjangkau korbannya
menggunakan segala cara yang memungkinkan; melalui perangkat lunak tanpa izin, melalui proses pembaruan software
situs web atau email phishing, pelanggan dalam jaringan keamanan bisnis, atau package,”ujar laporan itu. “Oleh karena
bahkan melalui serangan DDoS besar-besaran,” kata Peneliti Utama Kaspersky Kurt itu, di dalam riset terbaru kami, 37 persen
Baumgartner dalam keterangan resminya, akhir Desember lalu. organisasi menduga serangan software
Maka dari itu, Kaspersky kemudian merekomendasikan bisnis untuk supply chain akan menjadi jenis serangan
menerapkan kebijakan kata sandi yang kuat, jangan mengabaikan pembaruan yang mengalami peningkatan terbesar di
perangkat dari vendor perangkat lunak, serta mempertahankan tingkat kesadaran
keamanan siber yang tinggi di antara karyawan.* tahun 2023.”
Keempat, terkait makin intensifnya
68 Edisi 193 / 2023 / Th.XVIII www.stabilitas.id

