Page 73 - Stabilitas Edisi 193 Tahun 2023
P. 73
sedikit perusahaan yang justru menguras
rekening nasabahnya hanya untuk
keuntungan pribadi.
“Jadi masyarakat harus mendapatkan
informasi yang lengkap terkait investasi
yang aman sehingga tidak terulang
seperti halnya Investasi bodong KSP
Indosurya ini. Masyarakat agar lebih
berhati-hati dalam memilih tempat
berinvestasi. Sebab sekarang banyak
perusahaan yang justru merugikan
masyarakat,” Kata Suparji dalam
keterangannya..
Menurut Suparji, penipuan-
penipuan ini masih kerap terjadi karena kesadaran masyarakat dan kehati-
masyarakat ingin cepat untung yang hatiannya dalam berinvestasi masih
besar, tanpa melihat adanya jebakan tergolong rendah sehingga apabila ada
dalam investasi tersebut. Seharusnya, lembaga investasi yang menawarkan Kasus Koperasi Indosurya
sebelum menginvestasikan uangnya, return yang tidak rasional seharusnya harus menjadi kejahatan
nasabah wajib untuk mencari tahu lebih bisa menghindarkan diri dari penipuan kerah putih terakhir terkait
detail tentang legalitas perusahaan, dan kerugian. “Jadi apabila ada yang investasi yang merugikan
termasuk kecurigaan apabila perusahaan menawarkan imbal hasil melebihi 20 nasabah.
menawarkan untung yang menggiurkan, persen setahun, itu sudah tidak masuk
Dia melihat, masyarakat cenderung akal dan di samping itu perlu konfirmasi
enggan untuk mengkonfirmasi legalitas dan memastikan status perizinan dari
dari lembaga penyelenggara penyedia penyelenggara kegiatan tersebut,”
produk investasi. Di sisi lain, tingkat tambahnya.*
KRonologIS KaSuS IndoSuRya Indosurya. Saat itu KSP Indosurya memberi syarat nasabah
baru bisa mencairkan uang dalam jangka waktu 6 bulan sampai
asus ini bermula ketika banyak pihak tergiur 4 tahun tergantung nilai asset under management (AUM).
menanamkan uangnya di KSP Indosurya karena Maret 2020, para nasabah KSP Indosurya diinformasikan
Kdijanjikan bunga tinggi, yakni 9 sampai 12 persen per melalui pesan WhatsApp yang menyatakan mereka bisa
tahun. Nilai bunga itu bahkan lebih tinggi dari deposito bank menarik tabungan dengan batas Rp1 juta per nasabah. Sejak
konvensional yang berkisar antara 5 sampai 7 persen per saat itu para nasabah mulai resah. Beberapa nasabah kemudian
tahun. mulai membuat laporan ke polisi secara mandiri atau kolektif
Gelagat kejahatan dalam pengelolaan KSP Indosurya terkait dugaan penipuan KSP Indosurya.
sebenarnya sempat mencuat pada Beberapa nasabah kemudian
2018. Saat itu, Kementerian Koperasi mulai membongkar permainan
dan UKM (Kemenkop UKM) pernah di KSP Indosurya. Salah satunya
menjatuhkan sanksi administratif adalah kewajiban mereka yang
karena terdapat indikasi penyimpangan harus menanamkan uang di koperasi
di KSP Indosurya. tersebut. Untuk menjadi anggota, para peserta harus menyetor
Salah satu kejanggalan yang terjadi adalah KSP Indosurya simpanan wajib sebesar Rp20 juta dan simpanan pokok
tidak menyampaikan laporan keuangan dan Rapat Anggota sebesar Rp500 ribu setiap bulan.
Tahunan pada 2019. Padahal semestinya laporan itu Selain itu, KSP Indosurya juga diduga memanipulasi
disampaikan pada kuartal pertama pada 2020. informasi produk investasi yang dibuat seolah-olah
Kemudian pada 10 Februari 2020 terjadi gagal bayar menyerupai deposito kepada peserta guna menarik nasabah,
yang dialami sejumlah nasabah. Lalu pada 24 Februari 2020, padahal mereka berbentuk koperasi.
sejumlah nasabah menerima surat dari KSP Indosurya yang Sejumlah nasabah yang tidak bisa menarik dana mereka
menyatakan uang mereka yang berada di deposito tidak bisa akhirnya melaporkan KSP Indosurya ke Badan Reserse
dicairkan. Kriminal (Bareskrim) Kepolisian RI. Aparat Polri kemudian
Setelah itu para nasabah mulai mengeluh tidak bisa menangkap Henry Surya dan Cipta June Indria pada akhir
menarik simpanan pokok dan imbal hasil yang dijanjikan KSP Februari 2022.*
www.stabilitas.id Edisi 193 / 2023 / Th.XVIII 73

