Page 25 - Stabilitas Edisi 196 Tahun 2023
P. 25
engalaman yang dialami sektor industri asuransi untuk bertransformasi
perbankan seharusnya menjadi dalam proses bisnis dan penyediaan
pelecut para pelaku bisnis layanan kepada konsumen dengan
Pperasuransian. Sekitar lima mengoptimalkan penggunaan digital
tahun lalu perbankan sejatinya sudah tools,” ujar Ogi.
menyiapkan transformasi layanannya Di sisi lain, para pelaku bisnis juga
dengan membangun infrastruktur sistem sudah menyadari pentingnya inovasi
dan teknologi. Namun demikian, sektor digital dalam meningkatkan performa
itu masih terkaget-kaget ketika layanan usaha penjaminan. Selain itu inovasi
digital perbankan yang diusung oleh digital juga dinilai bisa menjadi solusi
perusahaan financial technology muncul dalam mengembangkan ekosistem
dan mengikis nasabahnya. Setelah asuransi jiwa.
itu barulah pelaku bisnis perbankan Ketua Dewan Pengurus AAJI Budi
bergegas mengebut layanan digitalnya. Tampubolon mengatakan, setidaknya
Pelaku bisnis asuransi bisa ada dua hal yang dapat dilakukan untuk
mengambil pelajaran dengan mulai memastikan inovasi berbasis digital
mengebut transformasi digital mulai agar semakin berkembang. “Pertama,
sekarang ketika perusahaan teknologi penguatan pengaturan untuk mendukung
yang menawarkan layanan asuransi peningkatan digitalisasi asuransi jiwa.
mulai mendisrupsi industri. Di bisnis Kedua, peningkatan kapabilitas sumber
asuransi jiwa kondisi itu sudah mulai daya manusia dan teknologi industri agar
terasi. perusahaan dapat lebih efisien dan juga Horas VM Tarihoran
Otoritas terang-terangan mendorong efektif dalam proses transformasi digital
pelaku asuransi untuk meningkatkan dengan senantiasa memprioritaskan
kanal digitalnya. Direktur Literasi keamanan data dan informasi,” ujar Budi. Teknologi digital
dan Edukasi Keuangan Otoritas Jasa Menurutnya, akselerasi dan
Keuangan Horas VM Tarihoran transformasi digital akan meningkatan dapat menjadi
mengatakan bahwa asuransi jiwa bisa kualitas dan pertumbuhan industri salah satu kanal
menjadi solusi bagi industri untuk asuransi jiwa yang pada akhirnya bisa
mendongkrak performanya. “Teknologi membawa layanan bersaing secara distribusi produk
digital dapat menjadi salah satu kanal global dengan mengedepankan customer asuransi jiwa.
distribusi produk asuransi jiwa. Terlebih, centricity, customer protection, dan digital
sebagian besar masyarakat Indonesia experience. Dengan demikian, lanjut Terlebih, sebagian
sudah menggunakan smartphone untuk Budi, kualitas industri asuransi jiwa bisa besar masyarakat
mengakses internet,” kata dia. meningkat yang mencakup kompetensi
Oleh karena itu otoritas terus sehat, daya saing yang tinggi, dan adaptif Indonesia sudah
mendesak pelaku bisnis untuk terhadap berbagai perubahan di masa menggunakan
mentransformasikan bisnis depan.
penjaminannya ke arah digital. Menurut Sementara Ketua Bidang smartphone
Kepala Eksekutif Pengawas Industri Pengembangan dan Pelatihan SDM dan untuk mengakses
Keuangan Non-Bank (IKNB) OJK R&D AAJI, David Nolan mengatakan internet.
Ogi Prastomiyono, digitalisasi tidak saat ini semua pelaku ekonomi tengah
hanya membantu perusahaan asuransi berpacu dalam pengembangan bisnis.
meningkatkan kepuasan pelanggan, “Saat ini teknologi sangat berperan
tetapi juga mengefisienkan operasi bisnis. pada setiap aktivitas untuk menunjang
OJK juga telah mengeluarkan pekerjaan. Inilah saatnya kita untuk
Peraturan OJK Nomor 13/POJK.02/2018 mengembangkan para sumber daya
tentang Inovasi Keuangan Digital manusia kita untuk dapat terus
di Sektor Jasa Keuangan. Beleid ini berinovasi dan beradaptasi dengan
berisi ketentuan yang memayungi perkembangan zaman yang dinamis
pengawasan dan pengaturan industri dan berdampingan dengan kemajuan
keuangan digital. “OJK mendorong teknologi saat ini.”
www.stabilitas.id Edisi 196 / 2023 / Th.XVIII 25

