Page 31 - Stabilitas Edisi 196 Tahun 2023
P. 31
Jadi tetap optimistis ya meskipun kepercayaan masyarakat terhadap
kondisi sulit? industri asuransi. Kenapa harus begitu?
Optimisme harus tetap dibangun Karena memang sektor perasuransian
pada kondisi seperti apapun, karena tingkat inklusi dan literasinya sangat
kami yakin bahwa badai seburuk apapun rendah, apalagi asuransi umum. OJK
pasti akan berakhir. Oleh karena itu, mencatat literasi perasuransian berada
jangan pernah berpikir bahwa ketika di level 31,72 persen dan inklusi 16,63
kita mengalami kesulitan kemudian persen. Sebagai perbandingan, perbankan
kesulitan tersebut kita timpakan di 49,93 persen dan 74,03 persen. Ini
kepada pihak lain. Misalnya, ketika salah satunya disebabkan oleh minat
terjadi banyak klaim dan kita secara belanja asuransi umum masih rendah.
cashflow sulit untuk membayar klaim, Masyarakat diwajibkan berasuransi saat
maka jangan menimpakan kesulitan membeli mobil, rumah, tiket perjalanan,
tersebut kepada customer dengan atau pada saat pengajuan kredit saja.
tidak membayar klaim, karena dapat Hanya itu saja?
berdampak panjang pada perusahaan. Adanya penjaminan asuransi ini
Oleh karena itu, yang dibutuhkan adalah sebenarnya juga untuk meningkatkan
menghadapi persoalan secara bersama- inklusifitas layanan keuangan. Dengan
sama, berkomunikasi, dan mencari solusi adanya penjamin, maka masyarakat akan
terbaik bagi para pihak. berani memutuskan untuk berasuransi.
Beruntung sekali bahwa regulator Dalam perspektif customer, berarti
juga menerbitkan kebijakan yang tepat, ada transparansi. Misalnya muncul
misalnya kebijakan relaksasi. Bayangkan pertanyaan: mengapa klaim dibayar
jika tidak ada relaksasi, customer tidak sekian Rupiah, mengapa peril ini tidak
mendapatkan kelonggaran pembayaran. dijamin. Di sisi pelaku asuransi, kita Kami selalu
Ini bahaya karena bisa langsung harus membangun presepsi dengan
dinyatakan default. Relaksasi membantu melihat sisi customer. berbenah, baik dulu
keberlangsungan bisnis dan memberi Yang kedua adalah perspektif maupun sekarang.
waktu bagi kita untuk melakukan insentif bagi industri. Transparansi ini
penyesuaian. Dampak jangka panjangnya, akan mendorong pelaku asuransi dalam Masa berbenah
industri keuangan diharapkan tetap membangun kompetensinya. Selain itu, tidak pernah habis.
tumbuh sehat dan sustain. industri pun harus berkolaborasi karena
Berdasarkan Undang-Undang setiap perusahaan tidak bisa berjalan Tetapi setelah
P2SK, industri asuransi akhirnya sendiri-sendiri. Sinergi akan membentuk masa-masa yang
memiliki lembaga penjamin polis, apa kompetensi yang kuat dan standardisasi
manfaat yang bisa dirasakan dalam dalam industri. Kompetensi yang baik kita fokus pada
jangka pendek dari kehadiran lembaga dalam membangun pertumbuhan pembenahan
itu? bisnis itu juga bagian dari membangun
Lembaga penjamin polis menurut masyarakat. Dengan demikian, menepis internal, maka
kami adalah bagian dari membangun kekhawatiran masyarakat akan setelah sekarang
trust. Ini adalah upaya Pemerintah terjadinya gagal bayar. Kegagalan ini ini, hal itu menjadi
menyampaikan kepada masyarakat bisa terjadi jika kita tidak memiliki
bahwa kita tidak perlu ragu lagi untuk kompetensi industri yang baik, tidak pelajaran berharga.
berasuransi karena Pemerintah turut mampu bersinergi untuk spreading risk.
menjamin. Sebagaimana dahulu ketika Satu poin lagi, yang tetap perlu
perbankan kolaps, muncul Lembaga dipertimbangkan adalah keberadaan
Penjamin Simpanan (LPS). Tujuannya lembaga penjamin polis hendaknya
supaya masyarakat tidak akan ragu menyesuaikan dengan kondisi finansial
menyimpan uang di bank. industri asuransi pada umumnya agar
Jadi poin pentingnya adalah bahwa tercipta keadaan yang win-win solution
kehadiran lembaga penjamin polis itu antara industri asuransi, customer, dan
berdampak positif terhadap peningkatan regulator atau pemerintah.*
www.stabilitas.id Edisi 196 / 2023 / Th.XVIII 31

