Page 71 - Stabilitas Edisi 196 Tahun 2023
P. 71

iga tahun lalu ketika
                  pandemi Covid-19
                  merebak, masyarakat mulai
          Tmengalihkan transaksi
          keuangan tradisional ke kanal-kanal
          digital ketika lembaga keuangan juga
          makin meningkatkan layanan berbasis
          teknologi. Namun seiring dengan
          perkembangan tersebut, muncul juga
          layanan pinjaman-pinjaman berbasis               KALAU DULU,
          teknologi digital yang menjerat           PERIZINAN HARUS
          masyarakat.
            Kondisi itu bahkan mendapatkan           DUA TAHAP, YAKNI
          perhatian dari Presiden Joko Widodo         IZIN PRINSIP DAN
          dan memaksa Otoritas Jasa Keuangan       IZIN OPERASIONAL.
          (OJK) membekukan layanan financial
          technology peer to peer lending pada           NAMUN KALAU
          2020. Menjelang semester pertama             SEKARANG, BISA
          tahun ini berakhir, otoritas dinilai mulai
          mempertimbangkan untuk mengakhiri     LANGSUNG SEHINGGA
          kebijakan moratorium itu.               LEBIH MUDAH. YANG
            Seperti diungkapkan Deputi
          Komisioner OJK, Bambang Budiawan,            PENTING HARUS             Bambang Budiawan,
          saat ini, OJK sedang merampungkan           MEMPERSIAPKAN              Deputi Komisioner OJK
          regulasi dan diperkirakan akan selesai
          sebelum kuartal keempat tahun ini.               DOKUMEN, IT,
          Setelah aturan selesai dan pencabutan           PERMODALAN
          diberlakukan, pemain baru nantinya
          diperbolehkan untuk mengajukan izin       DAN PERSYARATAN
          fintech lending.                                      LAINNYA.
            Oleh karena itu, dia menghimbau
          agar para peminat di P2P lending
          segera mempersiapkan diri. “Kalau
          dulu, perizinan harus dua tahap, yakni
          izin prinsip dan izin operasional.
          Namun kalau sekarang, bisa langsung
          sehingga lebih mudah. Yang penting   kecenderungan malah menjadi ilegal,”   berjumlah lebih dari 100 pemain. Kendati
          harus mempersiapkan dokumen, IT,   kata Ivan.                        demikian, Ivan tidak mempermasalahkan
          permodalan dan persyaratan lainnya,”   Namun menurut Ivan, para pemain   hal tersebut selama pemain tersebut bisa
          kata Bambang di Jakarta belum lama ini.  baru yang masuk industri fintech   bersaing dengan sehat. “Justru kalau
            Melihat hal ini, Asosiasi Fintech   harus diseleksi dengan baik dan bisa   ditutup dengan moratorium, persaingan
          Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI)   menerapkan standar POJK yang    malah tidak sehat. Oleh karena itu, setiap
          menilai rencana pencabutan moratorium   baru, khususnya dari segi pemenuhan   pemain harus punya keunggulan masing-
          baik untuk industri fintech P2P lending.   permodalan. Dia juga menerangkan   masing,” kata dia.
          Pasalnya, menurut CEO Akseleran   dicabutnya moratorium berpotensi      Di sisi lain, Asosiasi Fintech
          sekaligus Ketua Hukum, Etika, dan   membawa pemain baru yang memiliki   Indonesia (Aftech) yang diwakili oleh
          Perlindungan AFPI Ivan Nikolas    inovasi ke industri. Dengan demikian,   Wakil Bendahara II Aftech, Chrisma
          Tambunan pencabutan moratorium    bisa ikut mengembangkan industri   Aryani Albandjar menjelaskan, hal
          tersebut bisa mengurangi dampak fintech   fintech.                   terpenting saat ini bukan terkait jumlah
          ilegal. “Sebab, banyak pemain baru yang   Adanya pencabutan moratorium   perusahaan yang akan bergabung, namun
          mau masuk, tetapi akhirnya tidak bisa   ini bisa berpotensi menambah jumlah   cara perusahaan tersebut melindungi
          (karena ada moratorium), tentu akan ada   pemain fintech lending yang saat ini   nasabah. Perlindungan yang dimaksud


                                                                             www.stabilitas.id   Edisi 196 / 2023 / Th.XVIII  71
   66   67   68   69   70   71   72   73   74   75   76