Page 19 - Stabilitas Edisi 186 Tahun 2022
P. 19
yang dipublikasikan 2020, dia
mengatakan bahwa temuannya pada
masa Covid-19 itu sebagai sesuatu yang
menggembirakan.
Patut dicatat bahwa pada 2019––
sebelum pandemi––hampir setengah
dari populasi dunia (47 persen) percaya
bahwa laki-laki menjadi pemimpin
politik yang lebih baik daripada
perempuan. Saat ini, tingkat kematian
Covid-19 yang lebih rendah dan kebijakan
penahanan virus yang efektif di negara-
negara yang dipimpin oleh perempuan
menyangkal norma-norma sosial yang
diskriminatif yang mendorong keyakinan
ini.
Di beberapa negara di dunia,
perempuan memegang kendali upaya
respons Covid-19 yang efektif dan
inklusif. Perempuan menjadi Kepala
Negara dan Pemerintahan hanya
di 21 negara di seluruh dunia, dan Amanda Pullinger
kepemimpinan mereka dipuji karena
efektivitasnya yang lebih besar dalam
mengelola krisis kesehatan. Sebut saja di Kami menyerukan
di Denmark, Ethiopia, Finlandia, Jerman,
Islandia, New Selandia dan Slovakia kepada rekan-rekan
yang diakui atas kecepatan respons kami, yaitu investor
yang mereka pimpin, yang tindakan
mereka yang cukup berhasil dalam untuk institusi, untuk
‘meratakan kurva’. mengalokasikan
i balik musibah selalu ada Namun demikian, di sektor keuangan,
hikmah. Pandemi dari virus pandemi justru sedikit memperlambat dana mencapai
yang berasal dari China momentum yang telah mengemuka porsi manajer
Dyang sudah berlangsung menuju kesetaraan gender dalam peran
lebih dari dua tahun ini juga memberikan kepemimpinan. Dalam riset Deloitte yang lebih
pelajaran berarti yang menunjukkan sepanjang 2021 proporsi perempuan beragam dan untuk
peningkatan peran perempuan. dalam peran kepemimpinan dalam
Sabine Freizer, Penasihat pada perusahaan jasa keuangan sedikit mengingatkan
Governance, Peace and Security di Kantor meningkat dari 22 persen pada 2020 manajer mereka
Regional UN Women untuk Eropa menjadi 24 persen. Dan berdasarkan tentang peran
dan Asia Tengah, mengatakan bahwa riset terbaru, angka itu diproyeksikan
ketika memimpin, perempuan memiliki akan tumbuh menjadi 28 persen pada keragaman di
gaya tersendiri. “(Perempuan) lebih 2030. Pada 2019, angka itu diproyeksikan antara staf mereka
kolektif daripada individualis, lebih menjadi 31 persen. Kesenjangan lebih
kolaboratif daripada kompetitif, lebih lanjut berlanjut antara wanita dalam sendiri
banyak melakukan pembinaan daripada peran kepemimpinan senior dan di
memerintah,” kata dia. C-suite, saat ini mencapai 9 persen tetapi
Dalam laporan pada UN Women, kemungkinan akan melebar menjadi 14
berjudul “Covid-19 and Women’s persen pada tahun 2030,” kata riset itu.
Leadership: From an Effective Untuk mengatasi masalah partisipasi
Response to Building Back Better”- dan peran kepemimpinan perempuan
www.stabilitas.id Edisi 186 / 2022 / Th.XV 19