Page 43 - Stabilitas Edisi 186 Tahun 2022
P. 43

elasan tahun lalu tidak ada
                 yang bisa membayangkan
                 transaksi jual beli
          Bdan pembayaran bisa
          menggunakan alat pembayaran non
          tunai. Namun kini pembayaran non tunai
          bertransformasi dengan kecepatan yang
          mencengangkan.
            Ketika pertama kali pembayaran tunai
          digantikan dengan electronic money
          berupa kartu masih banyak yang enggan
          dan otoritas harus ‘memaksa’publik
          untuk menggunakannya. Kemudian
          e-money bertranformasi dengan hadirnya
          quick response (QR) code dan menyebar
          luas dengan cepat. Bahkan pembayaran
          dengan mobile banking yang terhubung
          dengan kode-kode tertentu di
          smartphone sudah marak dipraktikkan di
          pasar-pasar Jakarta sejak 2018.
            Bank Indonesia sebagai otoritas
          pembayaran tidak mau kehilangan              Mulai dari spam sampai transaksi awal-
          momentum ini dengan melansir
          kebijakan Gerbang Pembayaran                 awal. Bila bekerjasama dengan Malaysia
          Nasional (GPN) dan meluncurkan QR            dan Thailand, maka harus benar-benar
          Indonesian Standard (QRIS) medio             diperhatikan terkait keamanan transaksi.
          Agustus 2019. Kebijakan yang mulai
          diterapkan ke seluruh Indonesia pada         Jangan sampai menimbulkan hacker dan
          Januari 2020, dalam dua tahun, jumlah        cyber crime yang bisa merusak tatanan QRIS.
          merchant yang menggunakannya sudah
          mencapai 12,1 juta dan total transaksi
          sebesar Rp7,6 triliun.                       moch amin nurdin, Senor faculty LPPI
            Bank sentral tidak mau berhenti
          sampai situ. Menurut Deputi Gubernur
          BI Sugeng, BI ingin membawa QRIS
          ke level berikutnya dengan menggelar   karena memudahkan konsumen    keuangan Presidensi G20. BI pun
          QR Cross-border dengan Malaysia   mancanegara untuk bertransaksi saat   berkomitmen untuk mengembangkan
          dan Thailand. Kebijakan itu akan   membeli produk lokal. Begitu pula   pembayaran digital tersebut, dengan
          memungkinkan konsumen dan pedagang   pada sektor pariwisata, para wisatawan   memperhatikan keseimbangan antara
          di kedua negara dapat melakukan dan   asing nantinya cukup menggunakan   mendukung inovasi dan mitigasi risiko.
          menerima pembayaran barang dan jasa   QR Cross-border jika ingin bertransaksi
          melalui QR Code.                  saat vakansi di Indonesia. Begitu juga   tetap Waspada
            QR Cross-border memiliki peran   jika kita ingin bepergian ke luar negeri.   Kendati demikian, teknologi selalu
          penting untuk meningkatkan efisiensi   Lewat efisiensi yang ditawarkan, QR   mengandung ancaman, tak terkecuali
          transaksi, mendukung digitalisasi   Cross-border diharapkan juga dapat   perluasan penggunaan QR code ke
          perdagangan dan investasi, dan menjaga   mendukung percepatan pemulihan   negeri tetangga ini. Bahkan Senior
          stabilitas makroekonomi dengan    ekonomi di berbagai sektor.        Faculty Lembaga Pengembangan
          memperluas penggunaan penyelesaian   Dengan berbagai keunggulan dan   Perbankan Indonesia (LPPI) Amin Nurdin
          transaksi menggunakan mata uang lokal   kemudahan yang ditawarkan, tak heran   mengatakan kerja sama dengan kedua
          (Local Currency Settlement /LCS).   jika Cross Border Payment yang di   Negara jiran itu harus benar-benar
            Bahkan, QR Cross-border disinyalir   dalamnya terdapat QR Cross-border   memperhatikan ancaman dan risiko dari
          dapat meningkatkan transaksi UMKM,   masuk ke dalam pembahasan di jalur   kejahatan siber.


                                                                              www.stabilitas.id   Edisi 186 / 2022 / Th.XV  43
   38   39   40   41   42   43   44   45   46   47   48