Page 47 - Stabilitas Edisi 186 Tahun 2022
P. 47

embiayaan perbankan yang
                tertahan bahkan terpuruk
                selama pandemi, berpotensi
          Puntuk rebound tahun ini.
          Likuiditas yang melimpah ditambah
          pemulihan yang mulai terlihat, meski
          ada sedikit pengetatan dana, akan
          mendorong kredit perbankan.
            Isi kantung perbankan sejatinya
          masih tebal sebab sejak wabah Covid-
          19 menerpa ekonomi, bank sentral
          melakukan berbagai kebijakan yang
          menambah pendanaan bank (quantitative
          easing). Sejak 2020 hingga awal 2022,
          setidaknya telah mengalir tambahan
          dana Rp14,54 triliun ke perbankan oleh
          BI dari pembelian surat berharga.
            Jadi kendat tahun ini, meski Bank
          Indonesia mengurangi pasokan likuiditas
          dengan menaikkan giro wajib minimum
          (GWM), dana perbankan masih aman.
          Menurut data BI rasio likuiditas atau        Kalau kami lihat, sektor korporasi atau
          rasio Alat Likuid terhadap Dana Pihak
          Ketiga (AL/DPK) mencapai 35,12               komersial beberapa pipeline kita yang
          persen pada Desember 2021. Likuiditas        diharap bisa tumbuh karena proyek BUMN
          perekonomian juga meningkat tercermin        masih banyak, terutama infrastruktur yang
          dari uang beredar dalam arti sempit (M1)
          dam luas (M2) pada Desember 2021             mana membutuhkan kredit besar baik
          yang tumbuh meningkat masing-masing          bilateral atau sindikasi.
          sebesar 17,9 persen dan 13,9 persen.
            Kendati likuiditas melimpah,
          Gubernur BI Perry Warjiyo,                   madi Darmadi lazuardi, Direktur Kredit Bank Mega
          menyayangkan jika fungsi intermediasi
          perbankan masih belum seperti harapan.
          Pada Desember 2021, pertumbuhan   aktivitas dunia usaha serta dukungan   APBN.
          kredit mencapai 5,24 persen. Angka   program pemerintah. Sementara      “Kami sudah mulai menempuh
          itu memang meningkat dari tahun   pemulihan kinerja korporasi diperkirakan   langkah-langkah menuju normalisasi
          sebeumnya yang terkontraksi lebih dari   berlanjut, yang tercermin dari   likuiditas, tapi dengan tetap memastikan
          2 persen, namun merujuk pada kondisi   berlanjutnya perbaikan penjualan dan   kemampuan perbankan untuk
          sebelum krisis yang meningkat hampir   belanja modal (capital expenditure).   menyalurkan kredit ke sektor riil dan
          dua digit, level itu masih semenjana.  “Beberapa sektor menunjukkan   membeli SBN untuk APBN,” tutur Perry.
            Tahun ini permintaan kredit     kesiapan untuk memenuhi peningkatan
          bisa melonjak mengingat mulai     permintaan khususnya sektor komoditas   tingkatkan Kredit
          meningkatnya kegiatan korporasi dan   dan manufaktur,” jelas Perry.     Perbankan juga mengkonfirmasi akan
          rumah tangga. Sementara itu dari sisi   Perry menegaskan likuiditas   adanya likuiditas melimpah. Direktur
          penawaran, standar penyaluran kredit   perbankan pada tahun ini akan tetap   Kredit Bank Mega Madi Darmadi
          terus melonggar khususnya untuk kredit   longgar meski GWM dinaikkan secara   Lazuardi mengatakan, sepanjang 2021,
          investasi dan modal kerja, seiring dengan   bertahap yang dimulai pada Maret   loan to deposit ratio (LDR) Bank Mega
          menurunnya persepsi risiko kredit.  lalu. BI memastikan kenaikan GWM   ada di angka 60,96 persen. LDR adalah
            Pertumbuhan kredit UMKM juga    tidak akan mempengaruhi kemampuan   indikator yang menunjukkan seberapa
          meningkat didorong oleh meningkatnya   perbankan dalam menyalurkan kredit   besar perbandingan penyaluran kredit
          permintaan sejalan dengan pemulihan   dan membeli SBN untuk pembiayaan   dan dana yang dihimpun suatu bank.


                                                                              www.stabilitas.id   Edisi 186 / 2022 / Th.XV  47
   42   43   44   45   46   47   48   49   50   51   52