Page 52 - Stabilitas Edisi 186 Tahun 2022
P. 52
mencari keuntungan investasi dengan
risiko yang relatif lebih terjaga. Hal
tersebut bisa didapatkan dari imbal hasil
SBN Ritel yang lebih tinggi dibandingkan
dengan deposito.
Bila melihat sikap The Fed maupun
BI, kemungkinan jika The Fed menaikkan
suku bunga, yield SBN Indonesia juga
akan naik. Faktor lainnya yang membuat
investasi di SBN Ritel lebih menarik
adalah penurunan pajak penghasilan
(PPh) untuk bunga obligasi yang sudah
mencapai 10 persen. Literasi keuangan
yang semakin membaik juga mendukung
penyerapan SBN Ritel secara optimal.
“Jadi saya pikir beberapa faktor ini bisa
menjadi pendorong investor ritel untuk
menambah kepemilikan di SBN,” ujar
Fikri.
Di sisi lain, Fikri melihat investor
juga masih bersikap wait and see seiring
Likuiditas ritel masih baik, hal ini tercermin dengan adanya potensi peningkatan suku
dari jumlah tabungan di atas Rp 2 miliar di bunga dan inflasi AS. Kondisi ini akan
memicu pelemahan rupiah sehingga
perbankan yang juga masih selalu tumbuh surat utang Indonesia tidak akan
setiap bulan. investor saat ini cenderung menarik lagi di mata investor. “Secara
keseluruhan serapan SBN Ritel di tahun
mencari keuntungan dengan risiko yang 2022 bisa naik tapi masih terbatas,”
relatif terjaga. ungkap Fikri.
Chief of Retail & SME Business
Commonwealth Bank, Ivan Jaya
Fikri C Permana, Senior Economist Samuel Sekuritas mengatakan dengan kondisi pasar yang
dipengaruhi sentimen kenaikan suku
bunga The Fed dan Bank Indonesia,
menjadi tantangan tersendiri dalam
pemasaran surat berharga ritel kepada
yaitu Rp 7,13 triliun atau 38,73 persen Dominasi pemesanan dan investor dari nasabah.
dari total penjualan. Investor pegawai DKI Jakarta pada SR016 relatif sama Namun demikian, Ivan melihat
swasta merupakan jumlah investor dengan seri-seri sukuk Ritel sebelumnya. bahwa minat investor masih cukup tinggi
terbanyak yaitu 14.344 investor atau Senior Economist Samuel Sekuritas menjelang penutupan masa penawaran
32,18 persen dari total investor. Fikri C Permana mengatakan, sampai masih cukup positif. Dia mencontohkan
Dominasi investor wiraswasta dari akhir tahun, minat investor terhadap SR016 masih banyak dilirik karena
sisi nominal pemesanan dan pegawai SBN ritel dinilai masih akan besar. menawarkan kupon yang masih lebih
swasta dari sisi jumlah investor Kondisi likuiditas investor yang cukup tinggi dibandingkan dengan seri SBN
mengalami penurunan dibandingkan seri baik disebut menjadi katalis positif ritel sebelumnya.
sebelumnya. tingginya tingkat serapan SBN ritel tahun Kupon 4.95 persen yang diberikan
Secara spasial, nominal penjualan ini. “Likuiditas ritel masih baik, hal ini oleh SR016 diminati oleh investor karena
terbesar terjadi di provinsi DKI Jakarta, tercermin dari jumlah tabungan di atas lebih baik dibandingkan rata-rata imbal
yaitu Rp 6,81 triliun atau 36,99 persen Rp 2 miliar di perbankan yang juga hasil deposito yang berkisar di 3 persen-
dari total penjualan dengan jumlah masih selalu tumbuh setiap bulan,” kata an. Ditambah lagi tarif pajak atas bunga
investor sebanyak 13.876 orang Fikri. obligasi untuk investor domestik sebesar
atau 31,13 persen dari total investor. Selain itu, investor saat ini cenderung 10 persen menjadi salah satu faktor yang
52 Edisi 186 / 2022 / Th.XV www.stabilitas.id

