Page 54 - Stabilitas Edisi 186 Tahun 2022
P. 54

Mengoptimalkan


                             Digitalisasi Perbankan




                             Oleh Ahmad Abdul Syukur, Analis Divisi Konsultansi dan Asesmen LPPI



                                      evolusi                           Neobank sebanyak 6 Bank.
                                      industri 4.0                         Sebanyak 73 persen pengguna utama Fintech
                                      memiliki                          di Indonesia berasal dari individu dengan usia
                             Rdampak                                    antara 25 hingga 35 tahun, dan 59 persen pengguna
                             signifikan terhadap                        berasal dari golongan pendapatan rendah
                             perekonomian. Faktor                       hingga menengah. Jumlah pendanaan Fintech
                             teknologi memegang                         di Indonesia pada September 2021 juga sudah
                             peranan penting dalam                      mencapai 904 juta dollar AS.
                             mentransformasi                               Namun begitu, perbankan tidak berdiam
                             segala aktivitas bisnis,                   diri. Adanya pandemi Covid-19 menjadi salah
                             tak terkecuali di                          satu pemantik bank-bank untuk meningkatkan
                             industri jasa keuangan.                    infrastruktur layanan digitalnya. Kondisi tersebut
                             Inovasi di bidang teknologi yang kemudian   juga dibaca oleh otoritas yang pada akhirnya
                             bertransformasi menjadi digitalisasi di layanan   mempersiapkan aturan baru terkait peluang bank
                             keuangan telah menjadi keharusan bagi pelaku   untuk mengakuisisi Fintech. Sebelumnya, bank
                             industri, terutama perbankan. Ya, perbankan   umum hanya boleh melakukan penyertaan modal
                             sebagai lembaga intermediasi juga dituntut untuk   ke lembaga jasa keuangan sebagaimana tertuang
                             mengikuti perkembangan ini baik untuk nasabah   dalam POJK No. 36/POJK.03/2017 tentang Prinsip
                             funding maupun lending.                    Kehati-Hatian dalam Kegiatan Penyertaan Modal.
                                Meski begitu, respons untuk memenuhi       Aturan terbaru tersebut, diharapkan bisa
                             kebutuhan publik akan produk dan layanan   mendorong kolaborasi bank dengan perusahaan
                             keuangan yang cepat dan aksesibel di zaman   Fintech agar mampu menjawab tantangan
                             digital, lebih sigap dilakukan oleh perusahaan-  digitalisasi serta kebutuhan nasabah saat ini. Lewat
                             perusahaan baru muncul yang memanfaatkan   aturan baru, OJK dinilai akan melakukan redefinisi
                             teknologi. Perusahaan yang disebut Fintech ini   dengan memperuas lembaga jasa keuangan yang
                             menghadirkan inovasi-inovasi dalam sektor jasa   akan menerima penyertaan modal, tidak hanya
                             keuangan agar lebih mudah diakses dan dinikmati   lembaga jasa keuangan namun juga perusahaan
                             oleh masyarakat baik perorangan maupun     yang memanfaatkan teknologi informasi dalam
                             korporasi.                                 bidang keuangan. OJK mewajibkan bank
                                Fintech kemudian membuka peluang melayani   menetapkan jumlah seluruh portofolio penyertaan
                             masyarakat kelas menengah ke bawah yang    modal paling tinggi sebesar 35 persen dari modal
                             belum memiliki akses ke institusi perbankan   Bank. Sementara akuisisi Fintech oleh anak
                             (unbankable). Hal itu tentunya sejalan dengan   usaha Bank dapat dilakukan terhadap perusahaan
                             upaya inklusi keuangan. Pada 2021 berdasarkan   yang bergerak di bidang keuangan seperti induk
                             data Asosiasi Fintech Indonesia (Aftech), ada   usahanya.
                             sebanya 352 anggota, dan jumlah terbanyak berasal   Adanya akuisisi bank terhadap Fintech yang
                             dari pinjaman online sebanyak 104 perusahaan   bergerak dalam microfinancing & P2P lending,
                             ditambah adanya Cluster baru yaitu cluster   diharapkan akan mampu mengakselerasi kinerja


         54   Edisi 186 / 2022 / Th.XV    www.stabilitas.id
   49   50   51   52   53   54   55   56   57   58   59