Page 57 - Stabilitas Edisi 186 Tahun 2022
P. 57

i awal kemunculannya
                   di Indonesia, mata uang
                   kripto alias cryptocurrency
          Dditolak mentah-mentah
          oleh otoritas. Saat itu uang digital
          itu menawarkan diri sebagai alat
          pembayaran memang menggoyang status
          quo. Beberapa tahun berlalu, pamor
          mata uang digital itu makin menyeruak
          yang membuka pintu regulator untuk                 aturan itu
          membolehkannya beredar meski             Bertujuan untuk
          hanya dihitung sebagai aset bukan alat
          pembayaran.                                      memBerikan
            Bahkan sekarang sinarnya makin         kepastian Hukum
          berkilau ketika instrumen itu mulai                Bagaimana
          masuk ke ranah industri formal yang
          ditandai dengan pengenaan pajak       perLakuan ppn dan
          ada asset digital itu. Sejak 1 Mei    ppH atas transaksi
          2022, transaksi jual-beli kripto mulai
          dikenakan pajak sebagaimana diatur           kripto. karena
          dalam Peraturan Menteri Keuangan          komoditas, maka
          Nomor 68/PMK.03/2022 tentang
          PPN dan Pajak Penghasilan (PPh) atas   merupakan Barang                neilmaldrin noor,
          Transaksi Perdagangan Aset Kripto. Ini    kena pajak tidak             Direktur Penyuluhan, Pelayanan,
          adalah tahapan penting bagi mata uang                                  dan Humas Ditjen
          kripto itu untuk diterima di masyakat         Berwujud dan
          setelah dua tahun sebelumnya disahkan   Harus dikenai ppn
          Kementerian Perdagangan melalui
          Badan Pengawas Perdagangan Berjangka        juga agar adiL.
          Komoditi (Bappebti) sebagai aset atau
          komoditas.
            Menurut Direktur Penyuluhan,
          Pelayanan, dan Hubungan Masyarakat
          Direktorat Jenderal (Ditjen) Pajak
          Kementerian Keuangan Neilmaldrin   khusus kepada aset kripto yang dimiliki   Fisik Aset Kripto (PFAK) yang terdaftar
          Noor, aturan itu bertujuan untuk   oleh para investor sehingga akan   di Bappebti. Pemungut pajak itu bisa
          memberikan kepastian hukum        dikategorikan sebagai bagian pendapatan   perusahaan dalam maupun luar negeri.
          bagaimana perlakuan PPN dan PPh atas   lain-lain.
          transaksi kripto. “Karena komoditas,   Pendapatan lain-lain ini akan menjadi   Potensi Pendapatan
          maka merupakan barang kena pajak tidak   bagian dari laporan SPT tahunan dengan   Mengutip data Chain Analysis,
          berwujud dan harus dikenai PPN juga   tarif berjenjang sampai dengan 35 persen.   Indonesia menempati urutan ke-5 di
          agar adil,” ujar Neilmaldrin April lalu.  Pemberlakuan PMK 68 dengan tarif PPN   kawasan Asia Tenggara setelah Vietnam,
            Kendati demikian, menurut Neil,   dan PPh final senilai total 0,21 persen   Thailand, Filipina serta Malaysia, dalam
          pemerintah pun mengupayakan       dapat disimpulkan lebih menguntungkan   hal jumlah investor kripto. Sementara,
          penerapan aturan yang mudah dan   dibandingkan tarif berjenjang      dalam hal adopsi kripto, Indonesia
          sederhana terhadap kripto. Dengan   pendapatan lain-lain.            berada di posisi ke-25 di dunia pada
          pemberlakuan aturan pajak kripto atau   Sementara itu, sebagai pemungut   tahun lalu. Dengan potensi kripto
          PMK 68, setiap pemegang aset kripto di   pajak aset kripto ditunjuk pihak ketiga   yang ada, tentu pajak yang bisa ditarik
          Indonesia akan mendapatkan kepastian   yaitu penyelenggara Perdagangan   dari perdangan aset digital ini sangat
          perpajakan yang sangat jelas dengan   Melalui Sistem Elektronik (PPMSE) yang   signifikan.
          tarif yang bersahabat. Sebelum PMK   memfasilitasi transaksi perdagangan   Otoritas pajak mencatat pada 2020
          68 ini diterapkan, belum ada perlakuan   Aset Kripto exchanger atau Pedagang   saja, total transaksi kripto di Indonesia


                                                                              www.stabilitas.id   Edisi 186 / 2022 / Th.XV  57
   52   53   54   55   56   57   58   59   60   61   62