Page 61 - Stabilitas Edisi 186 Tahun 2022
P. 61
uforia pelaku industri
pasar modal setelah indeks
melanjutkan pencapaian
Eterbaiknya mungkin akan
sedikit terganggu dengan kemungkinan
hengkangnya emiten-emiten.
Penyebabnya bisa macam-macam,
namun yang paling mengancam adalah
karena praktik tata kelola yang dinafikan.
Setelah menembus level tertinggi penawaran umum
dalam sejarah, indeks dipercaya akan mayoritas BerasaL
terus melaju dan melewati angka 7.500,
meski risiko geopolitik yang terjadi di dari sektor
Eropa Timur tengah mengancam. Hal keuangan 33,6
itu disebabkan oleh makin dominannya persen, sektor
investor ritel dalam kolam pasar modal
nasional. industriaL 16,6
Pembuktiannya terlihat ketika persen, dan sektor
Presiden Rusia Vladimir Putin
mendeklarasikan operasi militer di properti 13,5 persen.
Ukraina, Indeks Harga Saham Gabungan HaL ini menunjukkan
(IHSG) hanya terkejut sebentar.
Setelahnya, para investor yang mulai kepercayaan anto Prabowo,
mencerna dengan baik berita pahit itu investor terHadap Otoritas Jasa Keuangan
mulai kembali menggeliat dan berimbas
terhadap indeks balik ke jalur penguatan. perekonomian
Bahkan, investor mengeruk cuan di indonesia masiH Baik.
emiten energi karena konflik Rusia-
Ukraina membuat harga komoditas
melambung
Deputi Komisioner Hubungan
Masyarakat dan Logistik OJK Anto
Prabowo menjelaskan kepercayaan
investor dan terkendalinya penanganan hingga akhir Februari 2022 telah
kasus Covid-19 varian Omicron di mencapai nilai Rp29,73 triliun dengan Mengutip dari laman IDX Channel,
Indonesia telah mendorong IHSG penambahan emiten baru sebanyak delisting saham adalah penghapusan
menguat. Volatilitas di pasar keuangan sembilan emiten. suatu emiten atau perusahaan di pasar
domestik yang mulai mereda mendorong “Penawaran umum mayoritas modal secara resmi. Delisting bisa
meningkatnya aktivitas investor asing di berasal dari sektor keuangan 33,6 bersifat sukarela (voluntary delisting)
pasar saham maupun surat utang negara persen, sektor industrial 16,6 persen, maupun dipaksa (forced delisting).
ditandai dengan kepemilikan asing yang dan sektor properti 13,5 persen. Hal ini Burse Efek Indonesia sudah
meningkat sepanjang tahun ini. menunjukkan kepercayaan investor mensinyalir bahwa tahun ini ancaman
Sepanjang Februari 2022, indeks terhadap perekonomian Indonesia masih delisting akan banyak menjadi kenyataan.
saham cenderung menguat seiring baik,” kata Anto. Pada Januari saja, misalnya, sudah ada
optimisme pelonggaran PPKM. IHSG Akan tetapi, bursa tidak berhenti ancaman potensi delisting yang berasal
menguat sebesar 3,88 persen mtd dan mendapat cobaan. Kali ini datang dari dari beberapa emiten. Di antaranya
relatif lebih tinggi dari negara emerging kecenderungan emiten-emiten yang Nipress Tbk (NIPS), PT Sugih Energy
market lainnya. Investor nonresiden berkinerja buruk sehingga berpotensi Tbk (SUGI), PT Polaris Investama Tbk
mencatatkan net buy sebesar Rp17,51 terdepak dari papan perdagangan bursa. (PLAS), PT Magna Investama Mandiri
triliun, terutama ke saham sektor Risiko delisting dari emiten memang Tbk (MGNA), Leyand International Tbk
perbankan dan komoditas. Sedangkan tidak bisa ditutupi lagi di tengah kondisi (LAPD), dan PT Hansons International
penghimpunan dana di pasar modal perekonomian yang sempat terpuruk. Tbk (MYRX).
www.stabilitas.id Edisi 186 / 2022 / Th.XV 61