Page 88 - Stabilitas Edisi 186 Tahun 2022
P. 88
BUMN INSIGHT
bank bNi modal (capital adequacy ratio/CAR) Bank akan naik setelah periode relaksasi dan
mencatatkan Mandiri sampai akhir 2022 diproyeksi akan restrukturisasi itu selesai pada tahun ini
peningkatan mencapai 19,6 persen atau hampir sama atau tahun depan,” ujarnya.
laba bersih dengan 2021. Kendati demikian, dia melihat prospek
BNI juga membagikan dividen yang
yang fantastis cukup besar, yakni sebesar 25 persen dari saham bank pelat merah tahun ini dan
kedepannya masih bagus selama NPL
sepanjang 2021 laba bersih tahun buku 2021. Nilai itu tidak berada di level 5 persen ke atas. Jika
lalu dan bisa setara dengan Rp 2,72 triliun. Pemerintah tidak, lanjutnya, akan ada koreksi pasar
memberikan yang menggenggam kepemilikan 60 dulu sebelum kembali layak dikoleksi saat
dividen yang persen mendapatkan dividen sebesar Rp ekonomi mulai pulih.
cukup besar pada 1,63 triliun dari BNI.
pemerintah. Selanjutnya, BTN membagikan dividen imbas ke Saham
tunai Rp237,62 miliar setara Rp 22,438 per Sejumlah analis juga telah
saham atau 10 persen dari laba bersih BTN memperkirakan dividen yang akan
tahun buku 2021 yang mencapai Rp2,37 dibagikan bank BUMN tahun ini akan lebih
triliun. Pemerintah yang memegang 60 tinggi dari tahun lalu. Hal ini disebabkan
persen saham BBTN dapat Rp142,57 oleh dua faktor, yakni kinerja keuangan
miliar. bank yang bertumbuh cukup tinggi. Lalu,
Ekonom sekaligus Pengamat Pasar pemerintah sebagai pemegang saham
Modal Universitas Indonesia Budi Frensidy mayoritas keempat bank tersebut masih
mengapresiasi dividen jumbo dari bank berkutat dengan penanganan pandemi
pelat merah ini. Namun ia menyatakan sehingga membutuhkan anggaran yang
kinerja perbankan masih dibayangi lebih besar.
kerugian kredit macet akibat relaksasi dan “Apalagi kita melihat selama ini
restrukturisasi yang masih diberlakukan. bank BUMN adalah andalan pemerintah
“Saya khawatir non performing loan (NPL) dalam menyumbang pendapatan lewat
88 Edisi 186 / 2022 / Th.XV www.stabilitas.id