Page 15 - Stabilitas Edisi 191 Tahun 2022
P. 15
etiap menjelang pergantian peringatan bahwa dua tahun ke depan
tahun, semua pelaku bisnis semua pelaku bisnis harus sudah siap
sudah sibuk menghitung menghadapi risiko tersebut. “Banyak
Sproyeksi bisnis tahun depan. pihak mengatakan dua tahun ini,
Perbankan, meski begitu, memiliki tahun 2023-2024 two weak years yang
kebutuhan yang lebih kompleks. Dalam artinya dua tahun yang lemah. Dengan
menyusun rencana bisnisnya, pengambil pertumbuhan ekonomi global yang agak
kebijakan di bank akan melihat risiko- ekstrm,”lanjut Muliaman.
risiko yang bakal dihadapi bisnisnya Sementara itu, pada gelaran acara
setelah tahun ini berakhir. puncak G20 di Bali November lalu,
Melihat perkembangan dalam Direktur Pelaksana IMF Direktur
setahun terakhir, perhatian perbankan Pelaksana IMF Kristalina Georgieva,
tampaknya tidak akan terlepas dari dua mengatakan bahwa, probability
hal: potensi resesi global dan dampak ekonomi global tumbuh di bawah 2 juga
lanjutan inovasi teknologi digital. Tetapi cukup besar. Dalam publikasi resmi
dua risiko utama itu tidak melenggang sebelumnya, lembaga itu juga sudah
sendirian, melainkan ditemani sederet mengumumkan peringatan bahwa
ancaman lainnya. pada 2023 resesi ekonomi bisa dialami
Resesi global edisi kedua dalam tiga banyak negara, seiring lembaga dunia
tahun terakhir menjadi perbincangan itu memangkas proyeksi pertumbuhan
hangat berbagai lembaga riset dan global tahun depan. IMF menyatakan hal
otoritas global. Kemungkinan pelemahan yang terburuk belumlah datang.
ekonomi yang bakal dihadapi banyak Pada Oktober lembaga itu Muliaman D Hadad
negara akan dimulai dari Eropa dimana memperbarui proyeksinya atas
penyebab utamanya adalah konflik yang pertumbuhan ekonomi dunia menjadi 2,7 Yang maju makin
lebih lama dari perkiraan antara Rusia persen pada 2023, turun dari proyeksi
dan Ukraina. sebelumnya yang dirilis pada Juli maju, yang
Muliaman Darmansyah Hadad, 2022 yang diprediksi naik 2,9 persen menderita semakin
mantan central banker yang kini bertugas dan pada Januari 3,8 persen. IMF
sebagai Duta Besar untuk Swiss dan juga memperkirakan sebanyak 25% menderita, risiko
Liechtenstein, tidak memungkiri pertumbuhan bisa melambat kurang dari fragmentation ini
potensi tersebut. Namun demikian 2 persen.
pada perkembangan terkini muncul “Secara keseluruhan, guncangan tidak bisa diabaikan
kemungkinan bahwa resesi yang terjadi tahun ini akan membuka kembali luka karena dalam dunia
tidak separah yang diperkirakan banyak ekonomi yang baru sembuh sebagian
pihak. pascapandemi. Singkatnya, yang yang terkoneksi
“Tahun 2023, secara rata-rata situasi terburuk belum datang dan, bagi banyak satu sama lain yang
tidak resesi parah, tetapi ada istilah near orang, 2023 akan terasa seperti resesi,”
recession. Mudah mudahan ini yang kata kepala ekonom IMF, Pierre Olivier baik. implikasinya
terjadi, sebab kalau betul-betul resesi Gourincha. besar. Bisa itu terkait
dan parah saya pikir dampaknya akan “Perlambatan di 2023 akan berbasis dengan isu-isu
signifikan kepada ekonomi kita,” kata dia luas, dengan negara-negara yang
di saat memberikan pidato pembuka pada menyumbang sekitar sepertiga dari distraksi dan isu isu
Seminar Indonesia Risk Management ekonomi global siap untuk berkontraksi lain.
Outlook yang diselenggarakan Majalah tahun ini atau berikutnya. Tiga ekonomi
Stabilitas, November lalu. terbesar, Amerika Serikat, China dan
Meski begitu, dia memperkirakan zona Euro akan terus terhenti,” tambah
situasi perekonomian yang berat pada Gourincha.
2023 akan berlanjut hingga setahun IMF menyatakan bahwa ini
berikutnya, meski dengan derajat yang merupakan prospek ekonomi terlemah
lebih ringan. Sehingga tidaklah terlalu dalam dua dekade terakhir, kecuali
mengherankan jika kemudian muncul krisis keuangan global dan fase ekstrem
www.stabilitas.id Edisi 191 / 2022 / Th.XVIII 15

