Page 85 - Stabilitas Edisi 191 Tahun 2022
P. 85

proyeksi sebelumnya tiga persen. Tetapi
                                            WTO memperkirakan pertumbuhan
                                            perdagangan turun drastis pada 2023
                                            menjadi satu persen dari perkiraan
                                            sebelumnya sebesar 3,4 persen. Prakiraan
                                            WTO –yang sejalan dengan proyeksi IMF
                                            dan OECD– menandai perlambatan yang
                                            signifikan dari pertumbuhan perdagangan
                                            global 9,7 persen tahun lalu.
                                               “Tagihan impor yang meningkat
                                            untuk bahan bakar, makanan, dan pupuk
                                            dapat menyebabkan kerawanan pangan
                                            dan tekanan utang di negara-negara
                                            berkembang,” kata pernyataan resmi
                                            WTO, dilansir dari The Business Times.
                                               Situasi yang mencekam itu tidak
                                            lain akibat berbagai guncangan mulai
                                            dari perang Rusia di Ukraina yang
                                            menyebabkan lonjakan harga pangan
                                            dan energi sehingga mencengkeram
                                            biaya hidup, ledakan inflasi yang   Royke Tumilaar,
                                            terjadi di sejumlah negara termasuk di   Direktur Utama BNI
                                            ekonomi utama, kenaikan suku bunga
                                            oleh banyak bank sentral, terjadinya
                                            ketidakseimbangan pemulihan,
                 erbankan yang tergabung    hingga melonjaknya beban utang dan
                 dalam bank-bank milik      menghantam negara berkembang.      Kami terus
                 negara menyadari situasi      Presiden Bank Dunia David Malpass   memperbaiki setiap
          Pgenting yang bakal mereka        menilai ekonomi global sangat dekat
          hadapi tahun depan, yang juga menjadi   dengan resesi. “Kami telah menurunkan   lini operasional bisnis
          perhatian pelaku industri lain. Beragam   perkiraan pertumbuhan (ekonomi global)
          prediksi yang muncul makin menambah   2023 kami dari tiga persen menjadi 1,9   guna meningkatkan
          kesuraman dari kondisi ekonomi global   persen. Itu sangat dekat dengan resesi   fundamental keuangan
          yang tentu akan menyeret Indonesia ke   dunia,” kata Malpass, pada konferensi
          situasi yang sama.                pers selama pertemuan tahunan IMF dan   dan kapabilitas
            Ekspektasi ekonomi yang         Bank Dunia, dilansir dari Xinhua.
          gloomy itu dilatarbelakangi dengan   Sedangkan IMF dalam laporan     perusahaan dalam
          sejumlah lembaga internasional yang   World Economic Outlook (WEO) terbaru   menjalankan fungsi
          memperkirakan kondisi ekonomi mulai   memproyeksikan ekonomi global tumbuh
          masuk fase perlambatan. Lembaga   sebesar 3,2 persen di tahun ini dan 2,7   intermediasi, investasi,
          internasional itu mulai dari Dana Moneter   persen pada 2023, dengan revisi turun   dan digitalisasi.
          Internasional (IMF), World Bank, PBB,   0,2 persen poin untuk 2023 dari perkiraan
          hingga OECD.  Terakhir ada, Organisasi   Juli.
          Perdagangan Dunia atau World Trade   Namun demikian, Presiden Jokowi
          Organization (WTO) yang mengatakan   mengingatkan pelaku bisnis untuk
          perdagangan barang global akan    meningkatkan kehati-hatian sekaligus
          melambat tahun depan.             menyiapkan mitigasi yang mencukupi
            Sebenarnya badan yang mengurus   menghadapi situasi tersebut.
          perdagangan global dan berbasis      “Kita semuanya harus tetap
          di Jenewa itu menaikkan proyeksi   optimistis meskipun lembaga-lembaga
          pertumbuhan perdagangan barang    internasional menyampaikan bahwa
          tahun ini menjadi 3,5 persen,  naik dari   tahun ini sulit, tahun depan akan gelap.


                                                                             www.stabilitas.id   Edisi 191 / 2022 / Th.XVIII  85
   80   81   82   83   84   85   86   87   88   89   90