Page 9 - Stabilitas Edisi 192 Tahun 2023
P. 9
LPPi VirseM #89
Urgensi Perpanjangan
Kebijakan Restrukturisasi
Kredit
alam rangka mengenai latar belakang
memberikan perpanjangan kebijakan
Dpemahaman tentang restrukturisasi kredit, juga
kebijakan perpanjangan target, sektor dan industri
restrukturisasi kredit/ yang mendapat prioritas
pembiayaan kepada industri perpanjangan kebijakan
dan publik, serta mendapatkan restrukturisasi kredit.
perspektif dari industri Selanjutnya Fidri Arnaldy
terkait kebijakan tersebut, memaparkan mengenai
LPPI menyelenggarakan perspektif industri perbankan
Virtual Seminar ke-89 dengan terhadap perpanjangan
mengangkat tema “Urgensi kebijakan restrukturisasi
Perpanjangan Kebijakan kredit, dalam hal ini terkait
Restrukturisasi Kredit” di dengan respon dan benefit
Jakarta, Kamis (19/01/2023). terhadap perpanjangan Mengutip data OJK, pada sebutnya.
Seminar ini bertujuan kebijakan restrukturisasi Agustus 2022 jumlah nilai Mantan Komisioner OJK
memberikan pemahaman kredit. Sementara Dody kredit yang direstrukturisasi sekaligus Kepala Pengawas
dan wawasan tentang latar AS Dalimunthe mengulas tercatat Rp 543 triliun Perbankan periode ini melihat,
belakang perpanjangan benefit dari perpanjangan dengan jumlah nasabah kendati trend restrukturisasi
kebijakan restrukturisasi restrukturisasi kredit terhadap yang menjalankan program kredit yang terus menurun,
kredit, target, sektor dan perbaikan earned claim ratio restrukturisasi sebanyak 2,75 kebijakan restrukturisasi
industri yang mendapat dan menjaga kinerja asuransi juta nabasah. kredit/pembiayaan dalam
prioritas perpanjangan kredit umum. Realisasinya tersebut lebih rangka pandemi COVID-19
kebijakan restrukturisasi Seperti diketahui, OJK rendah dibandingkan pada masih berlaku sampai Maret
kredit, serta perspektif memutuskan memperpanjang masa awal pandemi COVID-19 2023.
dari industri terhadap kebijakan restrukturisasi di bulan Oktober 2020 dimana “Lembaga Jasa Keuangan
perpanjangan kebijakan kredit/pembiayaan yang akan jumlah nilai kredit yang (LJK) dan pelaku usaha
restrukturisasi kredit. berakhir pada Maret 2023. direstrukturisasi mencapai masih dapat menggunakan
Virtual Seminar LPPI ke-89 Hal itu dituangkan melalui Rp 850 triliun dengan jumlah kebijakan dimaksud sampai
yang didukung oleh Bank DKI Kebijakan Restrukturisasi nasabah yang menjalankan dengan Maret 2023 dan akan
ini dka oleh Heru Kristiyana Kredit dan Pembiayaan Secara program restrukturisasi tetap berlaku sampai dengan
Direktur Utama LPPI, dengan Targeted dan Sektoral Atasi sebanyak 6,2 juta nasabah berakhirnya perjanjian kredit/
pembicara kunci oleh Anung Dampak Lanjutan Pandemi (terdiri atas 4,5 juta nasabah pembiayan antara LJK dengan
Herlianto Direktur Eksekutif COVID yang dirilis pada 28 UMKM dan 1,6 juta nasabah debitur,” paparnya.
Penelitian dan Pengaturan November 2022. Non UMKM). Sementara itu, lanjut Heru,
Perbankan Otoritas Jasa Heru Kristiyana “Trend restrukturisasi sebagaimana diatur dalam
Keuangan (OJK). Sementara Direktur Utama LPPI dalam kredit terus menurun, pada kebijakan OJK, untuk beberapa
sebagai panelis antara lain sambutannya mengaakan September 2022, jumlah nilai sektor dan wilayah yang
Fidri Arnaldy Direktur Utama bahwa trend restrukturisasi kredit yang direstrukturisasi masih struggling dari dampak
Bank DKI, dan Dody AS kredit dari tahun 2020 sampai menurun lagi mencapai Rp berkepanjangan akibat
Dalimunthe Wakil Ketua Bidang dengan 2022 mengalami 519,64 triliun dengan jumlah pandemi, diberikan tambahan
IT Asosiasi Asuransi Umum penurunan. Berbagai sektor nasabah yang menjalankan periode restrukturisasi kredit/
Indonesia. ekonomi telah mengalami program restrukturisasi pembiayaan selama 1 tahun
Anung Herlianto mengulas pemulihan atau perbaikan. sebanyak 2,63 juta nasabah,” sampai 31 Maret 2024. *
www.stabilitas.id Edisi 192 / 2023 / Th.XVIII 9