Page 23 - Stabilitas Edisi 206 Tahun 2024
P. 23
Sasmaya merinci, aspek besar terkait investasi TI.
confidentiality yaitu berupaya semaksimal BNI misalnya menganggarkan capex
mungkin untuk menjaga kerahasiaan IT sebesar Rp1,9 triliun pada 2024.
data-data apapun, khususnya data Direktur Technology and Operations
pribadi terkait nasabah. Selanjutnya BNI Toto Prasetio mengungkapkan
integrity, ialah fokus dalam menjaga bahwa alokasi belanja IT BNI
keandalan dari data-data itu sendiri. meningkat dibanding tahun lalu, sejalan
Untuk fokus terakhir yaitu availability, dengan transformasi besar yang
Seabank berupaya untuk selalu menjaga sedang dilakukan oleh bank tersebut.
proses layanan terkait perbankan dari “Pengembangan di sisi security BNI
nasabah terus berjalan dengan normal. signifikan, cukup besar,” kata Toto
Dia mencontohkan, jika sebuah kepada media usai Peluncuran wondr by
serangan siber berdampak pada BNI, awal Juni lalu.
lumpuhnya layanan perbankan, tentu BCA juga menyiapkan capex TI
bisa menghambat proses transaksi dengan nilai yang lebih besar pada
dari nasabah. “Ini penting dilakukan tahun ini, meningkat dari capex
karena untuk keamanan data keuangan. pada 2023 sebesar Rp8 triliun.
Kita tahu informasi atau data-data Executive Vice President (EVP)
dari nasabah itu sangat penting,” kata Corporate Communication and Social
Sasmaya. Responsibility BCA Hera F. Haryn
Perlindungan data nasabah ini, lanjut mengatakan bahwa alokasi terbesar
Sasmaya, juga menyangkut kepercayaan capex tahun ini digunakan untuk inovasi
nasabah. “Ini impact-nya sangat besar. serta peningkatan kapasitas. Sasmaya Tuhuleley
Karena, kalau nasabah sudah tidak Bank Mandiri juga memiliki
percaya kepada bank, dia tidak akan capex TI yang tak kalah besar yakni Kemudian penting
mau berbisnis atau menaruh uangnya di Rp3 triliun pada tahun ini. Direktur
bank,” ucapnya. Teknologi Informasi Bank Mandiri juga (menjaga
Oleh karena itu, tambahnya, Timothy Utama mengatakan alokasi data nasabah
mengelola aspek keamanan tersebut capex TI pada 2024 meningkat dari
menjadi hal yang sangat mutlak, apalagi tahun lalu. Pemanfaatannya adalah dari ancaman
bagi bank digital seperti Seabank. untuk pengembangan digitalisasi risiko siber) untuk
Menurunya, fokus pada aspek keamanan layanan, termasuk penguatan sisi sistem
ini juga menjadi salah satu investasi keamanan siber. keberlangsungan
terbesar yang digelontorkan sebuah Demikian juga dengan BRI. Direktur operasional, jadi kita
bank. Namun, ia tidak merinci berapa Digital dan Teknologi Informasi
investasi yang telah dikeluarkan BRI Arga M Nugraha mengatakan bayangkan kalau
Seabank untuk hal tersebut. “Kemudian BRI sangat serius dalam menggarap terjadi gangguan
penting juga (menjaga data nasabah digital dan teknologi informasi. Hal ini
dari ancaman risiko siber) untuk kemudian tergambar pada capex IT yang pasti kita akan
keberlangsungan operasional, jadi kita meningkat secara signifikan dari tahun menghentikan
bayangkan kalau terjadi gangguan pasti ke tahun, termasuk pada tahun anggaran operasi bank, pasti
kita akan menghentikan operasi bank, 2024. Adapun, setiap tahunnya BRI
pasti nasabah akan rugi, dan lainnya,” menganggarkan capex sebesar Rp7 triliun nasabah akan rugi,
ujar Sasmaya. hingga Rp8 triliun, di mana sekitar 57 dan lainnya.
persen di antaranya dialokasikan untuk
Penguatan Infrastruktur TI.
Melihat besarnya risiko yang BTN tidak mau ketinggalan dengan
diakibatkan oleh serangan siber, maka menyiapkan dana sekitar Rp900 miliar.
bank-bank berlomba melengkapi sistem Corporate Secretary Bank BTN Ramon
keamanan demi mencegahnya. Salah Armando mengatakan tahun ini, jumlah
satu yang diupayakan bank adalah capex TI naik sekitar 40 persen-50
menyiapkan belanja modal (capex) yang persen dibandingkan dengan 2023.*
www.stabilitas.id Edisi 206 / 2024 / Th.XVIII 23