Page 21 - Stabilitas Edisi 206 Tahun 2024
P. 21

agai pisau bermata dua,   yang ada di banknya.
                  perkembangan teknologi       Bank Mandiri telah melakukan
                  yang menjanjikan kemudahan   antisipasi pengamanan internal drivers
          Bmemenuhi kebutuhan hidup,        sepanjang tahun 2023 terhadap 31
          selalu diboncengi kejahatan yang selalu   juta potensi ancaman. Antara lain
          mengintai dan menunggu kesempatan.   menggagalkan 27 juta serangan melalui
          Ketika teknologi digital dan Internet   email (87 persen), 3 juta serangan peretas
          makin berkembang, maka kejahatan siber   luar negeri, dan 186 ribu internal threats.
          pun makin mengancam.              “Caranya kita secara ketat melakukan
            Sektor keuangan, utamanya       mengelolaan security tools yang ada
          perbankan adalah ladang incaran yang   pada aset dan aplikasi Bank Mandiri.
          selalu diawasi para penjahat teknologi.   Bayangkan kita ada 9.300 lebih server
          Tidak mengherankan jika industri itu   yang harus dilindungi, ada 58 ribu lebih
          selalu menjadi sasaran para penjahat   endpoint, dan 299 lebih aplikasi. Ini
          dunia maya. Mereka selalu memasang   selaras dengan pengamanan terhadap
          mata menanti setiap kelengahan dan   pengguna user Livin’ yang saat ini telah
          lobang sistem yang terbuka.       mencapai 22 juta user,” papar Riza dalam
            Berdasarkan catatan Badan Siber   Seminar Indonesia Cyber Risk 2024 yang
          dan Sandi Negara (BSSN), sepanjang   digelar Stabilitas-LPPI, Juni lalu.
          2023 lalu ada lebih dari 47 ribu anomali   Riza menganalogikan pengamanan
          trafik yang dialami sektor keuangan.   sistem teknologi informasi bank sebagai
          Secara keseluruhan yang meliputi semua   pengamanan untuk rumah yang memiliki
          industri dan institusi angkanya bahkan   berbagai lapisan. Dimulai dari penjaga   Riza Hariawan
          mencapai hampir 404 juta. Anomali   di gerbang utama selaku pihak awal dari
          trafik adalah pola pergerakan aktivitas   keamanan siber, kemudian pagar berlapis   Ada technical
          Internet yang tidak sesuai dengan pola   sebagai alat pengamanan perimeter,
          trafik normal yang ditunjukkan dengan   disusul binatang peliharaan sebagai alat   drill yakni melatih
          adanya perubahan level trafik jaringan   untuk take action atas adanya  potensi   kemampuan teknis
          yang cukup besar dan terjadi secara tiba-  dan ancaman keamanan.
          tiba.                                Selanjutnya ada kamera pengawas   dalam penanganan
            Meski tidak melulu menjadi      yang mendeteksi dan merekam         dan pemulihan
          peretasan atau serangan, pola ini dinilai   aktivitas, dan juga multiple sensor
          cukup penting menilai potensi ke arah   generate alert ketika terjadi hal-hal   insiden siber.
          situ. Bahkan jika melihat bahwa lebih   yang tidak diinginkan. Selain itu, Bank   Dan juga crisis
          dari 59 persen trafik itu berbentuk   Mandiri juga menempatkan sistem yag
          malware dan lebih dari 17 persen   diibaratkan sebagai penembak runduk   management drill
          merupakan aktivitas trojan, tidak   di atas rumah yang berlaku sebagai agen   yakni meningkatkan
          berlebihan jika sebuah anomali trafik   yang akan men-take down segala cyber
          harus ditanggapi serius.          threat. Semua pengamanan berlapis   kesiapan identifikasi,
            Menganggap remeh situasi anomali   akan terintegrasi dalam Command   eskalasi, investigasi,
          trafik dapat berakibat fatal. Peretasan   Center sebagai pusat pemantauan dan   dan komunikasi
          dan pencurian data yang dialami oleh   operasional pengamanan.
          Bank Syariah Indonesia (BSI), tahun   “Dalam memastikan pengamanan    ketika terjadi krisis
          lalu, dan juga Pusat Data Nasional   sistem IT Bank Mandiri, kami     siber.
          (PDN) baru-baru ini bisa menjadi bukti   menggunakan framework Tiga Pilar
          bahwa anomali trafik adalah sinyal awal   Pengamanan TI meliputi aspek
          mendeteksi potensi peretasan.     Governance & Awareness, Protection,
            Menurut Senior Vice President   & Operation. Tentunya memastikan
          Chief Information Security Officer Bank   kecakapan SDM terkait keamanan TI &
          Mandiri Riza Hariawan, pihaknya tidak   siber bagi personel CISO Office Group
          mau lagi menganggap remeh setiap   merupakan salah satu faktor pendukung
          potensi yang bisa mengganggu sistem   penguatan cybersecurity. Untuk itu,


                                                                             www.stabilitas.id   Edisi 206 / 2024 / Th.XVIII  21
   16   17   18   19   20   21   22   23   24   25   26