Page 27 - Stabilitas Edisi 188 Tahun 2022
P. 27

Jelang pelantikan
                                                                                  kabinet OJK yang
          industri asuransi Indonesia.      gagal bayar di Asuransi Jiwasraya, AJB   baru, sekelompok
            “Di beberapa kesempatan, agen   Bumiputera, kasus unit link, dan gagal   nasabah asuransi
          asuransi tidak memberikan penjelasan   bayar asuransi lainya.           kembali mendesak
          yang cukup terkait risiko dan manfaat   Selain itu, dia juga mendesak agar   agar penyelesaian
          produk-produk tersebut. Di satu sisi   OJK memperbaiki dorongan agar    kasus mereka oleh
          kami melihat masalah tersebut juga   industri meningkatkan modalnya.    perusahaan tidak
          dipicu oleh produk yang dipasarkan   Menurut dia, OJK perlu merancang   tebang pilih.
          tidak sesuai dengan pofil pemegang   regulasi terkait penguatan permodalan
          polis dan kebutuhannya,” imbuh    perusahaan asuransi melalui konsolidasi
          Kepala Bagian Asuransi Umum dan   atau merger. Sebab, sebagian pemegang
          Reasuransi OJK Muhammad Ridwan,   saham perusahaan asuransi lokal masih
          yang juga menegaskan pada saat yang   terkesan enggan untuk menggaet
          sama, masih banyak konsumen atau   investor baru. Padahal, masih banyak
          nasabah yangtidak mengetahui risiko   perusahaan asuransi di Indonesia yang
          yang menyebabkan investasinya di suatu   permodalannya belum kuat untuk
          produk asuransi menurun.          menjalankan usahanya ke depan. “Kalau
            Pakar Hukum Asuransi, Kornelis   tidak ada peran yang lebih aktif dari
          Simanjutak juga sepakat bahwa     OJK untuk membuat konsolidasi atau
          pekerjaan rumah yang paling berat saat   merger pada perusahaan asuransi ini
          ini baik untuk OJK maupun pelaku   akan sulit terjadi. Harus ada regulasi
          indusri asuransi adalah memperbaiki   OJK yang dapat ‘memaksa’ perusahaan
          reputasi industri asuransi yang sempat   itu harus konsolidasi atau merger,” kata
          ‘tercoreng’ oleh sejumlah kasus, seperti   Kornelius.*


                                                                             www.stabilitas.id   Edisi 188 / 2022 / Th.XVII  27
   22   23   24   25   26   27   28   29   30   31   32