Page 29 - Stabilitas Edisi 188 Tahun 2022
P. 29
lebih dari 1 miliar dollar AS, atau sekitar
Rp14 triliun.
Tantangan makin bertambah ketika
beberapa unicorn itu memutuskan
untuk menjadi perusahaan publik
dengan melepaskan saham-sahamnya
ke masyarakat. Namun begitu langkah
menerbitkan saham perdana (initial
public offering/ IPO) menyimpan
rahasia yang tidak semua orang bisa
memahaminya.
Menurut Tesar Sandikapura,
Ketua Umum Indonesian Digital
Empowering Community (IDIEC)
M. Tesar Sandikapura, langkah IPO
dari perusahaan rintisan tidak melulu
berarti bahwa perusahaan itu telah
menunjukkan keuntungan nyata. Dengan
kata lain, prospek keuntungan itu akan
dilanjutkan dengan mengundang dana-
dana publik untuk masuk menjadi
penyokong mereka. “Langkah IPO dari M. Tesar Sandikapura
startup sebenarnya bisa diartikan bahwa
venture capital tidak mau lagi jor-joran
mengeluarkan uangnya dalam mendanai kalau memang
startup,” kata dia.
Venture capital dinilai sudah merasa menguntungkan
cukup membiayai startup yang hingga buat apa
toritas Jasa Keuangan sekarang belum menunjukkan adanya
dituntut untuk keuntungan meski valuasi perusahaannya perusahaan atau
membersamai tsunami bagus. Oleh karena itu pemilik dana ingin start up itu dilepas
Odigitalisasi itu agar tidak segera balik modal dari investasinya di
memberikan efek merusak pada industri. perusahaan itu makanya diputuskan ke publik, kan
Bahkan di sisi lain pengawas juga untuk IPO. mending dia kuasai
diharapkan bisa menyediakan ekosistem “Kalau memang menguntungkan buat
yang sehat demi menumbuhkan pemain- apa perusahaan atau start up itu dilepas terus aja. kan nanti
pemain dalam layanan keuangan berbasis ke publik, kan mending dia kuasai terus startup makin besar
teknologi. Harus diakui, tuntutan- aja. Kan nanti startup makin besar dan
tuntutan itu bukanlah sesuatu yang si VS tentu dapat dividen yang besar. dan si vC tentu
ringan untuk diwujudkan. Begitu kan logikanya,” tambah Tesar. dapat dividen yang
Apalagi ketika pandemi makin “Venture Capital juga pingin dapat cuan
menggila, orang-orang terpaksa untuk dong, maka salah satu caranya dia exit besar. Begitu kan
akrab dengan komunikasi berjarak (dan membiarkan sahamnya dialihkan ke logikanya.
dan mendesak perusahaan untuk publik lewat IPO),”
bertransformasi menjadi lebih digital. Perusahaan-perusahaan rintisan yang
Bahkan di era kepemimpinan OJK terbukti diterima publik dan berusaha
periode 2017-2022 perusahaan rintisan mengembangkan usaha, lazimnya
yang disebut startup tumbuh pesat mendapatkan pendanaan lewat venture
di Indonesia. Bahkan di era tersebut capital. Para pemilik dana ini terus
pula beberapa startup sudah menjelma mengucurkan dananya meski perusahaan
menjadi unicorn, sebutan untk mereka belum mencatatkan keuntungan. Salah
yang berhasil mencapai nilai kapitalisasi satu faktor pendorongnya adalah soal
www.stabilitas.id Edisi 188 / 2022 / Th.XVII 29

