Page 34 - Stabilitas Edisi 188 Tahun 2022
P. 34

pembahasan agar fintech ada satu   fintech lending. Beleid anyar ini tertuang
                                            undang-undang karena hingga sekarang   dalam POJK Nomor 10/POJK.05/2022
                                            belum ada Undang-Undang Fintech,”   Tentang Layanan Pendanaan Bersama
                                            kata Maskum.                       Berbasis Teknologi Informasi untuk
                                               Lahirnya UU Fintech pun mendapat   menggantikan POJK 77 tahun 2016
                                            dukungan banyak pihak salah satunya   tentang Layanan Pinjam Meminjam
                                            dari Dewan Perwakilan Rakyat Republik   Uang Berbasis Teknologi Informasi.
                                            Indonesia (DPR RI). Anggota Komisi XI   Adapun, ada beberapa aturan yang
                                            DPR RI Puteri Komarudin menilai perlu   berubah seperti sudah diperkirakan
                                            adanya dasar hukum yang kuat dalam   sebelumnya yaitu terkait modal disetor
                                            mengatur produk dan jasa keuangan yang   pada saat pendirian paling sedikit Rp
                                            ditawarkan fintech. Dasar hukum yang   25 miliar. Jika mengacu pada peraturan
                                            dimaksud adalah berupa undang-undang,   sebelumnya, minimal modal saat minta
                                            di mana kedudukannya lebih tinggi   perizinan hanya senilai Rp 2,5 miliar.
                                            daripada Peraturan OJK.            Selain itu, penyelenggara wajib setiap
                                               UU ini nantinya diharapkan tidak   saat memiliki ekuitas paling sedikit
                                            hanya mengatur aktivitas penyelenggara   Rp 12,5 miliar. Kepemilikan asing pun
                                            dalam memberikan produk dan jasa   juga masih diatur baik secara langsung
                                            keuangan. Tetapi juga perlu mengatur   maupun tidak langsung dilarang melebihi
                                            teknologi informasi yang digunakan,   85 persen dari modal disetor.
                                            status fintech yang bisa beroperasi,   POJK ini juga mengatur untuk
                                            produk dan jasa yang ditawarkan,   penyelenggara baru langsung
                  Eisha Magfiruha Rachbini  hubungan pemberi dan penerima      masuk dalam proses perizinan OJK.
                                            pinjaman, termasuk menjamin        Sebelumnya, penyelenggara perlu
                 apalagi setelah            perlindungan bagi pengguna layanan,   melewati tahap status terdaftar dahulu
                                            seperti atas data pribadi, maupun bunga
                                                                               baru berizin. Tak hanya itu, ada juga
          pandemi kebutuhan,                ataupun biaya yang wajar.          batas maksimum pendanaan oleh setiap
                       orang akan              Selain itu, UU tersebut juga    pemberi dana dan afiliasinya paling
               keuangan digital             perlu mendukung adanya aturan      banyak 25 persen dari posisi akhir
                                                                               pendanaan pada akhir bulan. Batas
                                            mengenai sistem peringatan dini untuk
               menjadi semakin              meningkatkan pengawasan atas kinerja   maksimum pendanaan kepada setiap
                meningkat. “Jika            pinjol dalam memberikan pinjaman   penerima dana pun masih tetap sebesar
                                                                               Rp 2 miliar.
                                            maupun mengukur kemampuan nasabah
            literasi masyarakat             untuk membayar kembali pinjaman.
                                               RUU terkait pengaturan fintech di
            tidak ditingkatkan,             Indonesia telah masuk dalam Program   Perkuat Literasi
                                                                                  Selain soal hukum, para pemangku
                  akan berakibat            Legislasi Nasional (Prolegnas) 2019-  kepentingan juga akan mengupayakan
              buruk bagi sistem             2024 sebagai usulan dari DPR dengan   langkah mengikis fintech jahat ini dengan
                                                                               meningkatkan literasi bagi masyarakat
                                            nama RUU Teknologi Finansial (Tekfin)
                         keuangan           atau RUU Teknologi Keuangan. Seiring   kebanyakan. Terkait dengan hal tersebut,
                      di indonesia          dengan tengah berjalannya proses   Asosiasi Fintech Indonesia (Aftech)
                                                                               meluncurkan situs www.cekfintech.
                                            pembahasan RUU Perlindungan Data
                         ke depan.          Pribadi (RUU PDP), tentu RUU Tekfin   id untuk memudahkan masyarakat
                                            ini perlu dipercepat penyusunannya.   mengetahui legalitas fintech atau pinjol.
                                               “Termasuk, agar perlu              Situs tersebut akan menampilkan
                                            diharmonisasikan pula isinya dengan   daftar penyelenggara fintech yang
                                            RUU PDP. Hal itu agar tidak tumpang   terdaftar di OJK, Bank Indonesia (BI),
                                            tindih dan memberikan kepastian dan   serta Kementerian Komunikasi dan
                                            kejelasan hukum dalam mengatur praktik   Informatika (Kominfo). Hal tersebut
                                            fintech,” pungkas Puteri.          juga merupakan arahan dari Presiden
                                               Memang, OJK telah menerbitkan   Joko Widodo yang meminta para
                                            aturan baru yang mengatur industri   pemangku kepentingan dan asosiasi


         34   Edisi 188 / 2022 / Th.XVII    www.stabilitas.id
   29   30   31   32   33   34   35   36   37   38   39