Page 25 - Stabilitas Edisi 188 Tahun 2022
P. 25
alaman Gedung Otoritas tak kunjung dicairkan oleh perusahaan.
Jasa Keuangan (OJK), Sebagai dampak dari tata kelola yang
Menara Radius Prawiro, buruk dari kedua perusahaan itu, hingga
Hmendadak ramai sejak mengalami kerugian dan gagal bayar
pukul 08.00 WIB, pada Selasa 19 Juli triliunan rupiah.
2022 lalu. Bukan karena aktivitas Belum lagi kasus gagal bayar PT
pegawai OJK yang ingin menyongsong Asuransi Jiwa Kresna (Kresna Life)
kehadiran para pimpinan baru mereka yang juga masih terus berlanjut. Sebagai
yang akan dilantik pada esok harinya, akibat dari permintaan nasabah Kresna
tetapi karena kumpulan nasabah yang Life untuk mencabut sanksi Pembatasan
mengaku sebagai korban asuransi. Kegiatan Usaha (PKU) penuh tidak
Mereka ingin menyampaikan pesan kunjung dikabulkan oleh OJK. Alhasil,
jelang pelantikan Dewan Komisioner para nasabah Kresna Life sepakat untuk
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang baru menggugat OJK atas dasar perbuatan
periode 2022 – 2027. melawan hukum.
Ya, menjelang masa berakhirnya
jabatan Dewan Komisioner OJK Tantangan Berat
sebelumnya, industri asuransi dihantam Beragam pengaduan dan tuntutan
kasus yang cukup menghebohkan. dari para nasabah perusahaan asuransi
Tiga perusahaan proteksi ternama dalam beberapa tahun terakhir seolah
PT AIA Financial, PT AXA Mandiri menjadi peringatan yang keras bagi
Financial Services, dan PT Prudential kabinet OJK yang baru saja dilantik pada Budi Tampubolon
Life Assurance, diadukan nasabahnya 20 Juli 2022 lalu. Kinerja dari Mahendra
yang merasa dirugikan karena membeli Siregar cs untuk mengawal industri jasa
produk asuransi unit link yang mereka keuangan telah dinantikan, tak terkecuali Beberapa rekan
ditawarkan. industri asuransi jiwa.
Komunitas nasabah tiga asuransi Ogi Prastomiyono selaku Kepala dan anggota
tersebut sejak awal tahun terus menerus Eksekutif Pengawas IKNB langsung kami yang sudah
menuntut agar dana dikembalikan. mendapat tekanan beban yang berat
Jelang pelantikan kabinet OJK yang sejak hari pertama kepemimpinannya beberapa waktu
baru, mereka kembali menyuarakan di sektor IKNB. Ogi, yang lebih banyak ini ‘batuk-batuk’
hal yang sama. Maria Trihartati yang berkarier di perbankan, dituntut untuk
mengakui sebagai koordinator aksi itu menyelesaikan sengketa produk asuransi itu agar segera ada
mengatakan bahwa penyelesaian masalah yang dikaitkan dengan investasi (PAYDI solusi. (Sehingga)
mereka oleh perusahaan terkesan tebang atau unit link). Sebabnya produk unit link
pilih. Ada beberapa korban yang saat hampir selalu menjadi batu kerikil yang industri asuransi
ini belum dibayarkan kerugiannya. mengganggu kinerja otoritas. jiwa ini bisa lari
Dia menuturkan, OJK telah meminta Selain itu, menurut kalangan pelaku
keterangan dari sebagian korban, dan bisnis, ada sederet ekspektasi lagi lebih kencang
agen, baik korban yang sudah di-refund bagi Dewan Komisioner baru terkait lagi mendapatkan
atau pun belum. “Maka dari itu OJK pengawasan di industry keuangan non kepercayaan
harus memberikan jawaban kepastian bank. Di antaranya adalah perbaikan
tentang semua pengaduan kami,” ujar pengaturan perasuransian yang masyarakat yang
Maria penuh semangat dalam aski damai lebih sehat, optimalisasi fintech P2P semakin tinggi.
pagi itu. lending serta mendorong percepatan
Aksi Maria dan kawan-kawan penyelesaian asuransi bermasalah. Secara
tersebut mengingatkan kembali aksi- khusus, bisa membantu menguatkan
aksi serupa yang dilakukan oleh nasabah kesehatan keuangan industri asuransi
atau pemegang polis PT Asuransi Jiwa jiwa serta memberikan solusi untuk
Bersama (AJB) Bumiputera dan PT menangani permasalahan di asuransi
Asuransi Jiwasraya, dengan tuntutan yang belakangan terjadi. “Beberapa
yang sama, yakni pembayaran klaim yang rekan dan anggota kami yang sudah
www.stabilitas.id Edisi 188 / 2022 / Th.XVII 25

