Page 83 - Stabilitas Edisi 188 Tahun 2022
P. 83

he Federal Reserve akhirnya
                  benar-benar menaikkan suku
                  bunga acuannya, bahkan
          Tdengan besaran yang cukup
          mengagetkan pasar. Hal itu dinilai akan
          menjadi desakan kepada Bank Indonesia
          untuk segera melakukan penyesuaian.
            Hingga semester pertama, bank
          sentral AS telah menaikkan suku bunga
          acuan sebesar 150 basis poin, kenaikan   dengan kenaikan
          terbesar dalam kurun waktu satu          SUkU BUnga oleh
          dasawarsa ini. Peningkatan ini mendapat
          respons negatif dari pelaku pasar modal         the fed, kaMi
          yang menyebabkan indeks saham sempat      Menilai inveStor
          melemah.                                 Condong MeMilih
            Menurut Vice President Infovesta
          Utama Wawan Hendrayana, tertekannya     dollar aS SeBagai
          Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)   inStrUMen inveStaSi
          memang telak berasal dari efek kenaikan
          suku bunga The Fed, meski ada sedikit         diBandingkan
          langkah antisipasi lonjakan kasus Covid-  dengan inStrUMen
          19 belakangan ini. Gejolak dinilai masih
          akan berlanjut menantikan respons Bank        inveStaSi yang           raditya Pradana,
          Indonesia.                                 BeriSiko SePerti            Analis fundamental B-Trade
            Pelaku pasar, kata Wawan,
          berekspektasi bahwa BI akan menaikkan   SahaM dan cryPTO.
          tingkat suku bunga antara 25 bps sampai
          50 bps. Apalagi  Badan Pusat Statistik
          mencatatkan inflasi pada April 2022
          mencapai 0,95 persen secara bulanan
          (mom) atau 3,47 persen secara tahunan
          (yoy). Bulan Juni, angkanya kembali
          menanjak menjadi 4,35 persen.
            Senada, Analis Binaartha Sekuritas
          Ivan Rosanova menjelaskan pelemahan
          yang terjadi pada IHSG lebih kepada
          respons pelaku pasar atas kenaikan suku
          bunga The Fed. Hal ini juga, juga sejalan   Sementara, Analis fundamental   IHSG akan mengalami pelemahan sesaat
          dengan pelemahan pasar saham di   B-Trade Raditya Pradana mengatakan   sebagai imbas dari kebijakan kenaikan
          kawasan Asia. “Pergerakan IHSG adalah   dampak keputusan The Fed akan   suku bunga The Fed yang diambil untuk
          reaksi pasar terhadap keputusan The   menyebabkan IHSG mengalami koreksi.   meredam inflasi. “Bank Indonesia
          Fed dan pasar saham Asia pun serempak   Raditya memproyeksikan IHSG akan   kemungkinan bisa menaikkan BI 7 days
          melemah,” kata Ivan.              bergerak di area 7.100 - 7.150. “Dengan   repo rate atau suku bunga acuan karena
            Meski begitu, Ivan menilai      kenaikan suku bunga oleh The Fed,   tekanan kebijakan tersebut,” kata Roger.
          dalam waktu dekat IHSG masih ada   kami menilai investor condong memilih   Terlepas dari tekanan ini, Roger
          kemungkinan terjadi kenaikan setelah   dollar AS sebagai instrumen investasi   mengemukakan bahwa saat ini IHSG
          koreksi yang agresif ini dan kembali ke   dibandingkan dengan instrumen   berada pada masa euforia, seiring
          atas level 7.000. Namun, untuk jangka   investasi yang berisiko seperti saham dan   dengan laba fantastis yang didulang
          menengah pelaku pasar masih akan   crypto,” jelas Raditya.           oleh beberapa emiten berkapitalisasi
          melihat seberapa efektif dampak atas   Lebih lanjut, Head of Investment   besar. Di sisi lain, beberapa sektor juga
          kebijakan The Fed untuk mengendalikan   Information Mirae Asset Sekuritas   bisa mengambil momentum di tengah
          inflasi.                          Indonesia Roger M.M. memperkirakan   kenaikan suku bunga. Salah satunya


                                                                             www.stabilitas.id   Edisi 188 / 2022 / Th.XVII  83
   78   79   80   81   82   83   84   85   86   87   88