Page 71 - Stabilitas Edisi 204 Tahun 2024
P. 71
adalah POJK Nomor 20 tahun 2023
tentang Produk Asuransi yang dikaitkan
dengan Kredit atau Pembiayaan
Syariah, dan Produk Suretyship atau
Suretyship Syariah. Ada pula POJK
Nomor 23 tahun 2023 tentang Perizinan
Usaha dan Kelembagaan Perusahaan
Asuransi, Perusahaan Asuransi Syariah,
Perusahaan Reasuransi, dan Perusahaan
Reasuransi Syariah. KEPUTUSAN YANG
Kemudian, POJK Nomor 24 DIAMBIL OJK UNTUK
Tahun 2023 tentang Perizinan TUJUH PERUSAHAAN
Usaha dan Kelembagaan Perusahaan
Pialang Asuransi, Perusahaan Pialang ASURANSI/REASURANSI
Reasuransi, dan Perusahaan Penilai YANG MASUK
Kerugian Asuransi. Terbitnya ketiga PENGAWASAN KHUSUS
POJK dimaksud ditujukan demi
mengakselerasi proses transformasi pada SUDAH TEPAT. UPAYA
sektor perasuransian untuk menjadi ITU SEBAGAI BENTUK
sektor industri yang sehat, kuat, dan MENJALANKAN
mampu tumbuh secara berkelanjutan,
sehingga memberikan kontribusi lebih FUNGSI DAN TUGAS
signifikan mendukung pertumbuhan PENGAWASAN Mukhamad Misbakhun,
ekonomi nasional. SECARA MAKSIMAL Anggota Komisi XI DPR RI
“Untuk 2024, salah satu program
prioritas OJK di sektor industri DAN OPTIMAL DALAM
perasuransian adalah penyempurnaan RANGKA MENJAGA
regulasi terkait produk asuransi dan STABILITAS SISTEM JASA
saluran produk asuransi,” tegas Kepala
Departemen Literasi, Inklusi Keuangan, KEUANGAN.
dan Komunikasi, OJK Aman Santosa.
Pengaturan produk asuransi
dan saluran pemasaran ini menjadi
urgen untuk disempurnakan agar penjaminan, yang memegang peran jauh di atas threshold. “Perkembangan
dapat mengikuti perkembangan strategis dalam ekosistem pembiayaan Sektor Perasuransian, Penjaminan, dan
inovasi produk asuransi yang variatif untuk pelaku usaha pada segmen Usaha Dana Pensiun (PPDP) menunjukkan
dan dinamis, namun dengan tetap Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). peningkatan,” kata Ketua DK OJK
memperkuat aspek prudensial dan “Upaya penataan tersebut antara lain Mahendra Siregar.
perilaku pasar. Penyempurnaan pokok dilakukan dengan menyusun peta jalan Lebih lanjut, Asosiasi Asuransi
pengaturan tersebut antara lain terkait industri penjaminan, dan memperkuat Jiwa Indonesia (AAJI) memperkirakan
penyederhanaan mekanisme persetujuan kerangka pengaturan yang terkait premi asuransi jiwa mampu tumbuh
dan pencatatan produk asuransi yang perizinan dan penyelenggaraan usaha 7-10 persen pada Tahun Naga Kayu
disesuaikan dengan kompleksitas dan pada sektor industri tersebut,” tukas dia. atau 2024. Sedangkan Asosiasi Asuransi
tingkat risiko produk asuransi. “Dan Mengutip data OJK, akumulasi Umum Indonesia (AAUI) cukup pede
secara simultan mendorong penguatan pendapatan premi sektor asuransi kinerja industri tetap positif di 2024
fungsi internal perusahaan asuransi, selama 2023 mencapai Rp320,88 triliun dilandasi oleh kuatnya kinerja ekonomi
khususnya dalam hal pengembangan dan atau tumbuh 3,02 persen yoy. Secara nasional saat ini. Kendati demikian,
pemantauan produk asuransi,” jelasnya. umum permodalan di industri asuransi tetap masih ada banyak perbaikan
Selain itu, tambah Aman, OJK juga menguat, dengan industri asuransi jiwa yang harus dilakukan. Adapun AAUI
akan melakukan penataan industri dan asuransi umum mencatatkan Risk memproyeksikan pertumbuhan premi
penjaminan sebagai upaya penguatan Based Capital (RBC) masing-masing secara umum di 2024 bisa mencapai 11-12
dan pengembangan sektor industri sebesar 458,01 persen dan 362,21 persen, persen.*
www.stabilitas.id Edisi 204 / 2024 / Th.XVIII 71