Page 19 - Stabilitas Edisi 200 Tahun 2023
P. 19
online,” kata dia dalam sebuah opini di usaha kecil di daerah Semarang dan
media nasional. sekitarnya itu, problem di Indonesia
Kurangnya pengetahuan, atau itu selalu terkait aturan yang kurang
keahlian menjadi alasan tersediri yang jelas dan kurang ditegakkan, kemudian
menghambat bergabungnya unit usaha tidak banyak aturan yang justru tidak
ke dalam pasar digital. Untuk mendorong melindungi pelaku UMKM dalam negeri.
agar UMKM siap masuk ke pasar digital, “Contoh konkretnya ketika kita beli
yang dibutuhkan tentu jalan keluar untuk barang impor yang harganya justru lebih
mengatasi berbagai kendala yang ada. murah dari barang yang sama yang kita
“Pemerintah dan dunia usaha tidak bisa produksi, karena tidak kena pajak, tidak
jalan sendiri-sendiri dalam mendukung kena bea masuk. Nah itu kan masalah,”
UMKM yang menjadi penopang kata Khafid.
perekonomian nasional tersebut. Terkait platform TikTok Shop, dia
Untuk memastikan kontribusi berpandangan bahwa sebuah aplikasi
signifikan dari UMKM pada media sosial harus berjalan dalam
perekonomian, kata Rahma, yang aturan media sosial, dan tidak boleh
dibutuhkan selain pengembangan literasi ke luar jalur. “Bahkan setahu saya di
digital yang memadai, adalah bagaimana China sendiri TikTok itu tidak boleh
mengubah mindset para pelaku UMKM menyediakan platform bisnis jual beli,
dalam menyikapi perkembangan zaman. artinya mereka memang tidak boleh
“Mustahil meminta pelaku UMKM berbisnis,” tambah dia.
memanfaatkan peluang yang tersedia di Tetapi yang aneh justru di Indonesia
pasar digital, ketika mereka masih cemas TikTok bisa merambah ke platform Khafid Sirotudin
dalam penggunaan teknologi informasi jual-beli online meski sekarang sudah
dan mengalami kesenjangan digital ditutup pemerintah. Jadi menurut dia, Dulu Adi Sasono,
(digital devide). Sepanjang dua hal ini masalah intinya adalah law enforcement
masih menjadi masalah, jangan harap yang rendah bagi aturan-aturan yang ada Menteri Koperasi
UMKM di Indonesia mampu beradaptasi khususnya terkait UMKM. dan UMKM (tahun
dalam pasar,” ujar dia. Kekhawatiran yang menjadi
perhatian utama bagi pelaku UMKM 1998-1999) pernah
Penegakkan Aturan adalah jika nanti barang-barang yang mengatakan bahwa
Sementara itu pelaku UMKM diminati banyak orang justru akan
mengakui bahwa dampak dari penutupan diproduksi di China yang pada akhirnya yang namanya
aplikasi TikTok Shop itu memang akan mematikan pelaku bisnis kecil. Musang dan Ayam
dirasakan oleh sebagian besar pebisnis, Sebabnya sampai hari ini, China masih
namun hanya sebentar saja. “Setelah menerapkan strategi dumping bagi jangan dijadikan
itu mereka bisa dan biasa menggunakan barang-barang yang diekspornya ke satu kandang,
platform bisnis, market place, atau negara-negara lain.
e-commerce dan digital marketing lain “Dulu Adi Sasono, Menteri Koperasi ayamnya mesti
yang legal dan diizinkan pemerintah,” dan UMKM (tahun 1998-1999) pernah disantap musang.
ujar Ketua Lembaga Pengembang mengatakan bahwa yang namanya Jadi ini juga masalah
UMKM PW Muhammadiyah Jawa musang dan ayam jangan dijadikan
Tengah, Khafid Sirotudin. satu kandang, ayamnya mesti disantap political will
Menurut dia, sejatinya ada masalah musang. Jadi ini juga masalah political pemerintah juga
yang lebih fundamental yang harus diurai will pemerintah juga dalam melindungi
dari sektor UMKM agar bisa berkiprah UMKM,” jelas Khafid. dalam melindungi
lebih besar lagi bagi perekonomian. Harus diakui, pengguna TikTok UMKM.
Beberapa di antaranya adalah soal Shop banyak yang berasal dari kalangan
penegakkan aturan pemerintah, UMKM. Tetapi, menurut dia, dalam
penegakkan hukum, dan juga fairness jangka menengah-panjang aplikasi itu
dalam berusaha atau berbisnis. lebih banyak mudharat-nya buat UMKM
Selama ini, kata pria yang memiliki ketimbang manfaatnya.*
www.stabilitas.id Edisi 200 / 2023 / Th.XVIII 19