Page 67 - Stabilitas Edisi 200 Tahun 2023
P. 67

i dalam sektor keuangan
                   Tanah Air, kinerja industri
                   asuransi boleh dibilang
          Dmasih jadi pengikut industri
          perbankan. Bisa jadi karena itu pula,
          banyak kebijakan terkait bidang proteksi
          itu yang mengikuti seniornya.
            Tidak mengherankan ketika inovasi
          teknologi digital melanda semua sektor
          di jasa keuangan dan sudah menjadi
          kelaziman di perbankan, rute yang sama
          akan dilewati oleh asuransi, termasuk
          asuransi kerugian. Selain itu, industri
          asuransi juga akan mendapatkan
          tuntutan yang sama seperti perbankan
          terkait permodalan.
            Ketua Umum Asosiasi Asuransi
          Umum Indonesia (AAUI), Budi
          Herawan saat membuka 27th Indonesia
          Rendezvous di Nusa Dua, Oktober
          lalu, menegaskan bahwa munculnya
          teknologi baru harus direspons secara        Sektor ini (Insurtech) akan menghadapi
          tepat oleh industri.
            “Ketika teknologi baru mengubah            tren pertumbuhan yang kuat dengan tingkat
          perekonomian dan masyarakat kita, kita       penetrasi yang relatif rendah (3 persen
          memerlukan kebijakan inovasi untuk           dari populasi) di masa depan, sebagai
          memandu perekonomian nasional
          menuju produktivitas yang lebih tinggi,”     konsekuensi dari perubahan demografis
          jelasnya di hadapan 650 peserta              di Indonesia.
          gathering industri asuransi global dari 13
          negara itu.
            Budi menyebutkan, digital economy          Budi Heriawan, Ketum AAUI
          Indonesia diproyeksikan bernilai 133
          miliar dollar AS pada tahun 2025 dan
          menjadi tuan rumah salah satu pasar   diperlukan untuk menyesuaikan diri   Perusahaan Asuransi/Reasuransi ini
          e-commerce paling dinamis di kawasan   dengan praktik asuransi terbaik skala   direncanakan akan terbit sebelum tahun
          Asia Tenggara. “Maka transformasi digital   internasional.           ini berakhir.
          ini juga menciptakan permintaan yang   “Perusahaan asuransi harus       Nantinya, pengelompokan kelas
          lebih besar terhadap industri teknologi   memperkuat modal ketika memasuki   asuransi akan terbagi menjadi dua kelas
          tinggi seperti satelit, kargo udara dalam   tuntutan digitalisasi dan juga ketentuan   yang dinamakan dengan Kelompok
          penerbangan, serta beragamnya kargo   IFRS 17 yang diadopsi menjadi   Perusahaan Perasuransian berdasarkan
          sejak dunia memasuki era normal baru   PSAK 74 di Indonesia terkait Kontrak   Ekuitas (KPPE), yaitu terdiri dari KPPE
          dalam aktivitas perdagangan dan proses   Asuransi, yang membutuhkan biaya   1 dan KPPE 2. Langkah ini mirip
          penilaian risiko,” kata dia.      investasi yang tidak sedikit,” kata Ogi   dengan perbankan yang dikategorikan
            Namun begitu, respons terhadap   Pratomiyono, Kepala Eksekutif Pengawas   berdasakan kelompok bank berdasarkan
          perkembangan teknologi digital akan   Perasuransian, Penjaminan dan Dana   modal inti (KBMI). Ogi mengatakan
          sangat berat ketika industri tidak   Pensiun Otoritas Jasa Keuangan (OJK).  berdasarkan RPOJK tersebut, maka
          memiliki modal mumpuni. Oleh karena   Untuk itu, OJK akan mengatur   batasan ekuitas untuk KPPE 1 dan KPPE
          itu otoritas berinisiatif mendorong   kewajiban peningkatan permodalan   2 memiliki tenggat waktu pemenuhan
          perusahaan asuransi untuk memperkuat   dan tiering perusahaan asuransi atau   sampai 31 Desember 2028. “Sebagai
          modal. Selain untuk memenuhi tuntutan   reasuransi. Rencana Peraturan OJK   contoh, perusahaan asuransi yang masuk
          digitalisasi, penguatan modal juga   (RPOJK) Perizinan dan Kelembagaan   KPPE 1 wajib memiliki ekuitas minimum


                                                                             www.stabilitas.id   Edisi 200 / 2023 / Th.XVIII  67
   62   63   64   65   66   67   68   69   70   71   72