Page 64 - Stabilitas Edisi 200 Tahun 2023
P. 64
akumulasi Rp 29,45 miliar tersebut,
sebanyak 31,78% diperoleh dari pasar
reguler, 5,48% di pasar negosiasi dan
62,74% di pasar lelang. Meski begitu,
Inarno optimistis Bursa Karbon masih
akan berkembang. “Ke depan, potensi
bursa karbon masih sangat besar,” ujar
Inarno.
Optimisme Inarno tersebut
mempertimbangkan tingginya potensi
unit karbon yang ditawarkan serta
terdapat 3.180 pendaftar yang tercatat di
Sistem Registri Nasional Pengendalian
Perubahan Iklim (SRN PPI).
Dalam kesempatan yang sama,
Inarno menegaskan potongan biaya
transaksi unit karbon atau insentif
discount fee 50 persen akan berakhir
pada 31 Oktober 2023. Dia menyatakan
bahwa OJK tidak akan memperpanjang
insentif tersebut.
Nota kesepahaman (NK) dengan FSRA- “Kami terus me-review mengenai
ADGM diharapkan dapat mendorong dan hal tersebut, dan tampaknya akan
tetap kepada rencana, dan tidak
mewujudkan lanskap keuangan yang sehat memperpanjang discount fee. Namun
di kedua yurisdiksi. Khususnya dalam masih terdapat satu insentif, yaitu insentif
pembebasan biaya menjadi pengguna
rangka mengatasi tantangan perubahan jasa, itu sampai dengan September
iklim melalui pengembangan Pasar Karbon. 2024,” ungkap Inarno.
Inarno mengatakan, OJK
akan mendukung upaya untuk
Mirza Adityaswara, Wakil Ketua Dewan Komisioner OJK mengembangkan ekosistem pasar karbon
di Indonesia. Dia mengungkapkan,
pihaknya juga mendorong penerapan
pajak karbon yang sedang digagas
oleh Badan Kebijakan Fiskal (BKF)
Indonesia mengalami perkembangan ESDM, Kementerian Keuangan, dan Kementerian Keuangan (Kemenkeu).
yang cukup baik. Setidaknya ketika Kemenko Maritim dan Investasi. “Kami “Itu kewenangan Kemenkeu, dalam
perdagangan karbon Indonesia berharap ke depan supply-nya makin hal ini BKF. Tentu kami men-support dan
disandingkan dengan praktik yang banyak dan demand-nya pun juga terus mendorong pembahasan mengenai
terjadi di Singapura dan Malaysia. semakin banyak,” ujar Inarno. pajak karbon ini. Minggu lalu kami
“Malaysia membutuhkan waktu lebih Sejak diluncurkan pada 26 sudah ada diskusi dengan BKF mengenai
dari satu tahun untuk bisa mendapatkan September 2023, transaksi di Bursa hal itu,” ujarnya.
perdagangan aktif,” imbuh Inarno. Karbon masih relatif sepi. Namun, Inarno
Sebagai sebuah permulaan, transaksi menjelaskan, pengguna jasa Bursa Gandeng Abu Dhabi
sebesar Rp 29,2 miliar di bursa pada Karbon bertambah dari 16 pengguna Wakil Ketua Dewan Komisioner
periode 26-29 September itu merupakan pada 26 September 2023 menjadi 24 OJK Mirza Adityaswara menambahkan,
hal yang baik. Dan diharapkan akan pengguna jasa yang mendapatkan izin pihaknya menjalin kerja sama
ada lagi pencatatan baru di IDX Carbon hingga 27 Oktober 2023. dengan Financial Services Regulatory
dalam waktu dekat. Untuk mewujudkan Artinya, dalam kurun waktu satu Authority of Abu Dhabi Global
harapan itu OJK akan terus berkolaborasi bulan, hanya bertambah delapan Market (FSRA-ADGM) untuk timbal
dengan Kementerian LHK, Kementerian pengguna jasa. Adapun, dari nilai balik dan pertukaran informasi antara
64 Edisi 200 / 2023 / Th.XVIII www.stabilitas.id