Page 146 - Membangun Kadaster Lengkap Indonesia
P. 146

tersebut memiliki  skor  penilaian “1”,  sehingga membentuk  tipologi
            kadaster (1,1,1) pada elemen legal. Apabila terdapat bidang tanah yang
            memiliki skor “0” pada salah satu elemen kadasternya, maka bidang
            tanah tersebut dimasukkan ke dalam kategori “tidak memenuhi” pada
            ketentuan teknis penetapan batas, atau tidak kadastral berdasarkan
            regulasi kadaster  di Indonesia. Bidang  tanah  yang masuk  pada
            kategori tidak memenuhi perlu dilakukan peningkatan kualitas data
            pada elemen yang belum memenuhi.

                Proporsi  pemenuhan elemen  kadaster  setiap desa ditunjukkan
            pada Tabel 5.4. Persamaan yang dijelaskan pada bagian V.1. digunakan
            untuk menghitung proporsi bidang yang memenuhi ketentuan teknis
            sebagaimana diatur dalam  regulasi  penetapan  batas dalam  rangka
            mendapatkan batas tetap (fixed boundary).
                       Tabel 5. 4 Penilaian Kepatuhan Elemen Legal

                                               Elemen Kadaster
                Desa    Populasi
                                 Memenuhi  Persentase  Tidak Memenuhi  Persentase
             Pule      554      515        93.0%    39            7.0%
             Krokeh    666      615        92.3%    51            7.7%
             Kanung    1,018    996        97.8%    22            2.2%
             Cabean    1,320    1,021      77.3%    299           22.7%
             Bakur     2,017    1,859      92.2%    158           7.8%
             Sidomulyo  1,977   1,797      90.9%    180           9.1%
             Jumlah    7,552    6,803      90.1%    749           9.9%

                Tabel tersebut menjelaskan bahwa  sebesar 749 bidang tanah
            atau sebanyak 9,9% tidak memenuhi standar teknis pengukuran
            dan pemetaan kadastral dalam kegiatan penetapan batas bidang
            tanah  pendaftaran  tanah  sistematis  di  perdesaan,  walaupun
            pekerjaan pengukuran dilakukan di lapangan dengan biaya yang
            relatif lebih mahal. Gambaran tingkat pemenuhan tersebut disajikan
            dalam Gambar 5. 8. Selanjutnya seluruh PBT hasil PTSL di enam desa
            tersebut dipetakan dalam  Peta  Kadaster dengan  mencantumkan
            tipologi kadasternya sebagaimana disajikan dalam Gambar 5.9 sampai
            5.14.










                                                                 BAB 5   119
                                       Analisis Kepatuhan Elemen Kadaster Penetapan Batas
   141   142   143   144   145   146   147   148   149   150   151