Page 142 - Membangun Kadaster Lengkap Indonesia
P. 142

tentang Wawancara Acak terhadap 21 Penerima Sertipikat di Lokasi
            Studi di Kabupaten Madiun, terungkap bahwa penetapan batas untuk
            mendapatkan batas yang tetap (fixed boundary) berupa tanda batas
            permanen  dan ketelitian koordinat  tidak  dianggap  penting bagi
            mereka. Pemegang hak lebih berkepentingan  terhadap  pengakuan
            kepemilikan  hak  atas bidang  tanah mereka  (96,6% menyatakan
            persetujuan batas).  Mayoritas  penunjuk batas  di  6  desa  dilakukan
            oleh perangkat desa sebagaimana dapat dilihat pada Gambar 5.2.

                Kewajiban mendaftarkan bidang  tanah  (compulsary) dalam
            pendaftaran tanah sistematis tidak dirasakan sebagai kewajiban yang
            sungguh-sungguh oleh para pemegang hak. Begitu pula, penegakan
            aturan oleh pemerintah juga tidak dilakukan. Tidak ada sanksi bagi
            para pemegang hak yang tidak mendaftarkan tanahnya. Gambar V.3.
            memberikan informasi rinci mengenai data elemen penunjuk batas
            di setiap desa.


















                 Gambar 5. 3 Mayoritas Penunjuk Batas di Perdesaan adalah Perangkat Desa
                                 Sumber: Hasil Pengolahan Data


            5.4.2. Elemen Persetujuan Batas
                Pasal 19 s.d. 23 PMNA No. 3 Tahun 1997 mengatur secara detail
            elemen persetujuan batas antara pemilik tanah dengan pemilik tanah
            bersebelahan yang dilakukan sebelum kegiatan survei dan pemetaan.
            Sebagaimana disebutkan di atas, mayoritas pemegang hak (96,6%)
            memberikan persetujuan, seperti terlihat pada Gambar 5. 3. Tingginya
            jumlah persetujuan berbanding terbalik dengan rendahnya kehadiran
            pemegang  hak dalam menunjukkan batas. Persetujuan batas  tidak
            menghambat  pendaftaran  tanah,  justru berpotensi menjadi  solusi
            penetapan batas.


                                                                 BAB 5   115
                                       Analisis Kepatuhan Elemen Kadaster Penetapan Batas
   137   138   139   140   141   142   143   144   145   146   147