Page 20 - Landgrabbing, Bibliografi Beranotasi
P. 20
Land Grabbing: Bibliografi Beranotasi xix
(White, Borras, dan Hall, 2014).Konversi lahan-lahan pertanian
menjadi lahan-lahan pertanian bersistem monokultur juga
menghilangkan kesuburan lahan-lahan itu dan lahan-lahan petani.
Kasus “Merauke Integrated Food and Energy Estate” (MIFEE)
di Merauke, Papua, Indonesia, adalah salah satu contoh bagaimana
praktek land grabbing itu. Separuh lebih wilayah Merauke (1,6 juta
hektar) diplot untuk proyek pengadaan pangan dan energi nasional
itu. Proyek ini dijalankan dengan merampas tanah-tanah masyarakat
adat Marind-Anim melalui surat-surat perjanjian pengalihan tanah
adat secara manipulatif. Dampak buruk MIFEE ini adalah rusaknya
lingkungan, kemiskinan, kelaparan, dan menurunnya kesehatan
masyarakat.
Land grabbing juga terjadi di perkotaan karena meningkatnya
kebutuhan masyarakat atas perumahan. Para pengembang mencaplok
tanah-tanah kategori “clean and clear”, yakni tanah-tanah yang tidak
dilekati dengan hak apapun. Padahal mencari tanah-tanah negara
bebas pada dekade ini tidak gampang, sehingga para pengembang
itu berusaha dengan berbagai cara untuk membebaskan tanah-tanah
tersebut. Salah satunya dengan korupsi. Misalnya dalam kasus tanah
di Karawang, Jawa Barat, yang baru saja terjadi, sebuah perusahaan
pengembang perumahan yang didukung oleh pemerintah daerah
berhasil memperoleh lahan yang ternyata merupakan lahan garapan
petani yang mereka ambil alih secara manipulatif dan koruptif
(Tempo, 2014, KPA, 2014). Perampasan tanah yang terjadi pada kasus
tersebut juga disertai dengan kekerasan oleh aparat keamanan yang
mengakibatkan terlukanya beberapa orang. Bagaimana merespon
land grabbing ketika ia bukan sekedar gejala dan kian difasilitasi oleh
pemerintah?
Redistribusi Tanah dan Kedaulatan Lahan
White, Borras, dan Hall (2014) mengusulkan sebuah jalan
keluar untuk mencegah masyarakat terusir dari lahannya. Usul
itu berupa redistribusi tanah. Saya menganggap hal ini adalah
kebijakan yang mutlak dilakukan untuk mengatasi ketimpangan
penguasaan lahan akibat dari perampasan tanah, tetapi di Indonesia