Page 17 - Landgrabbing, Bibliografi Beranotasi
P. 17

KATA PENGANTAR

            Siti Rakhma Mary Herwati





                Tanah  diperebutkan  banyak  orang terutama  karena  nilai
            ekonomisnya. Di atas   tanah  bisa  ditanam  berbagai tanaman
            perkebunan  dan  hutan. Di dalamnya  juga  terkandung berbagai
            sumber  daya  alam  seperti air  dan  bahan  tambang. Tanah  kian
            diburu  ketika  pangan  dan  energi menjadi masalah  mendesak
            dunia. Krisis  pangan  global dan  kelaparan  di tahun  2007-2008
                                                                  1
            mendorong perburuan   tanah  yang memicu  land grabbing.  Dalam
            perkembangannya, perampasan tanah itu tak hanya terkait dengan
            kebutuhan  akan  pangan  dan  energi, tetapi juga  kebutuhan  akan
            hasil tambang dan kayu. Perampasan tanah  di abad 21 juga terjadi
            atas nama  pelestarian lingkungan melalui proyek-proyek konservasi
            dan REDD+.

            Annotasi Bibliography Land Grabbing
                Buku anotasi dan analisa bibliograi tentang  land grabbing ini
            merupakan hasil dari rangkaian riset sistematis yang diselenggarakan
            oleh  STPN pada  tahun  2012. Saya  mengapresiasi para  penulis  yang
            berbulan-bulan  mengumpulkan  dan  menyelidiki berbagai sumber
            naskah  penting mengenai land grabbing. Tulisan-tulisan  di buku
            ini diawali dengan  pertanyaan-pertanyaan  kritis  mengenai land
            grabbing, pemeriksaan  komprehensif  atas  naskah-naskah  terkait,


            1   Land grabbing adalah perampasan tanah yang mengacu pada ledakan
                terkini dari transaksi tanah  komersial transnasional khususnya yang
                berkisar  pada  produksi dan  ekspor  pangan  dan  energi (Borras  dan
                Franco, 2012).
   12   13   14   15   16   17   18   19   20   21   22