Page 12 - Landgrabbing, Bibliografi Beranotasi
P. 12
Land Grabbing: Bibliografi Beranotasi xi
ilmu adalah problem ontologis non-eksistensial keilmuan itu sendiri.
Akibat lanjutan dari tidak berkembangnya tradisi ini adalah ‘budaya
lupa’ yang menghinggapi (calon) sarjana kita, yang akhirnya tidak
malu-malu membuat klaim bahwa apa yang (akan) dipelajarinya
adalah sesuatu yang baru, padahal telah ada beratus-ratus kajian
yang telah ada sebelumnya. Bukankah capaian suatu pengetahuan
adalah jika ia berhasil mengakumulasikan (pun secara kritis) produk
pengetahuan sebelumnya, laksana berdiri kokoh di atas bahu para
pendahulu (stand on the shoulders of giants)?
Dalam konteks di ataslah, bibliograi beranotasi yang telah
dikerjakan oleh keempat penulis ini disusun. Meskipun catatan-
catatan yang dihasilkannya diperoleh dari literatur yang baru
terbit, dan di sinilah justru kelebihannya. Tugas naskah ini adalah
menyediakan peta dan rute penjelajahan lebih lanjut mengenai topik
serupa dalam kerja penelitian yang lebih luas.
Naskah ini semula lahir dari Penelitian Sistematis di STPN
tahun 2012 yang dikerjakan secara kolaboratif. Berbeda dengan
topik lain yang dikerjakan dalam bentuk penelitian lapangan (ield
study), keempat peneliti ini mengerjakan kajian literatur yang
bertujuan menghasilkan laporan bibliograi beranotasi dengan
tema “Akuisisi Tanah untuk Pangan dan Energi”. Kebetulan kami
berdua turut merancang penelitian sistematis ini, yang untuk tahun
2012 mengambil tema “Kebijakan, Konlik, dan Perjuangan Agraria
Indonesia Awal Abad 21”. Tema ini diturunkan dan dikerjakan dalam
enam topik penelitian, termasuk salah satunya adalah tema ‘land
grabbing’ ini.
Selamat untuk penulis yang telah menghasilkan naskah
bermanfaat ini!
Noer Fauzi Rachman, Steering Committee Penelitian Sistematis
Ahmad Nashih Luthi, Manajer Penelitian Sistematis