Page 38 - Landgrabbing, Bibliografi Beranotasi
P. 38
Land Grabbing: Bibliografi Beranotasi 13
D. Mengapa Akuisisi Tanah?
Pangan dan energi merupakan dua pemicu utama terjadinya
land grabbing. Hal ini ditemukan dalam berbagai tulisan mengenai
land grabbing. Tulisan-tulisan tersebut pada umumnya menyebutkan
bahwa krisis pangan dan tingginya harga minyak pada tahun 2008,
telah menyebabkan peningkatan minat sektor swasta untuk mencari
lahan pertanian tanaman pangan dalam rangka mengurangi biaya
impor pangan dari negara-negara berkembang. Para investor yang
sedang mencari sumber-sumber investasi baru di luar perbankan
dan sektor properti, melihat kesempatan untuk memperoleh
keuntungan dari pasar tanah pertanian. Kenyataannya akuisisi
tanah hadir dalam sebuah proses yang kompleks. Akuisisi tanah
hadir bersamaan dengan tuntutan dinamika pasar global, target
pertumbuhan domestik dan pengentasan kemiskinan yang pada
akhirnya dijawab melalui strategi percepatan pembangunan dan
optimalisasi ruang. Akuisisi tanah digemakan sebagai sebuah solusi
terpercaya untuk memenuhi segala tuntutan tersebut.
Gambar 4. Skenario dibalik Akuisisi Tanah
Sumber: Data Primer, 2012
Dalam penelusuran literatur, ditemukan banyak skenario dibalik
terjadinya akuisisi tanah. Zoomers (2010), Bollin (2011), Borras dan
Franco (2012), serta White (2012) menunjukan pemicu lain yang
lebih kompleks seperti dapat dicermati dalam ilustrasi berikut;
Mengacu pada Zoomers (2010), ada 7 faktor yang menyebabkan
proses perampasan tanah meningkat di Afrika, Asia dan Amerika
Latin. Pertama, investasi asing untuk memproduksi pangan. Kedua,
investasi asing pada non pertanian pangan dan untuk energi atau